Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang secara resmi meluncurkan tahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di halaman Balaikota Malang, Minggu malam (9/6/2024). Maskot dan Jingle Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Malang tahun 2024 turut dikenalkan kepada masyarakat untuk menyemarakkan pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 nanti.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Aminah Asminingtyas menyampaikan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Malang tahun 2024 mengusung tema ‘Pilkada Kota Malang Integrasi dan Harmoni, Gak Nyoblos Gak Mbois Jess’. Dari tema dan ajakan yang menggunakan bahasa khas Malangan ini, diharapkan dapat merangkul semua lapisan masyarakat. Agar warga Kota Malang menggunakan hak suaranya dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pencoblosan nanti.
Pada pilkada serentak tahun ini, KPU menargetkan tingkat partisipasi masyarakat minimal 82 persen atau sama dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 14 Februari 2024 lalu. Ketua KPU, Aminah pun optimis bisa meraih target tersebut, bahkan bisa lebih dari target tersebut. Pasalnya, salah satu tolok ukur keberhasilan pemilu yaitu tingginya partisipasi masyarakat.
“Ajakan dan edukasinya adalah tagline-nya itu, Gak Nyoblos Gak Mbois Jess. Diambil dari bahasa Malang asli. Harapannya ayo warga Malang seng mbois iku yo seng milih gitu, jadi yang datang ke TPS. Dari tema itu supaya partisipasi masyarakat tinggi kemudian pelaksanaan Pilkada itu kondusif,” terang Aminah.
Agar tingkat partisipasi masyarakat dapat terealisasi, Aminah mengungkapkan bahwa KPU akan terus memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk turut mengawasi jalannya pesta demokrasi tersebut. Selain itu, sejumlah kalangan seperti tokoh agama, tokoh masyarakat dan kelompok pemuda juga akan diajak berjalan dan bergandengan tangan. Sehingga dapat menghasilkan Pilkada yang sesuai harapan rakyat.
Hal senada juga disampaikan Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM. Wahyu menyampaikan bahwa sukses atau tidaknya sebuah pesta demokrasi berada ditangan berbagai pihak. Diantaranya warga sebagai pemilih, KPU sebagai penyelenggara pemilu dan pemerintah selaku fasilitator.
“Oleh sebab itu, mari kita gunakan hak pilih kita dengan baik. Ayo berbondong-bondong datang ke TPS terdekat pada tanggal 27 November 2024 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur serta Walikota dan Wakil Walikota,” ajak orang nomor satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu.