Tema dan Logo Peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI 2017
Unduh Surat Edaran (PDF, 4.905 KB)
Unduh Logo dalam berbagai format:
Format PNG (Transparan) Format EPS (Vektor) Format JPG
Unduh Surat Edaran (PDF, 4.905 KB)
Unduh Logo dalam berbagai format:
Format PNG (Transparan) Format EPS (Vektor) Format JPG
Dalam pembukaan Rakernas dengan peserta seluruh wali kota se-Indonesia itu juga selain dibuka Mendagri juga dihadiri langsung Pimpinan KPK Basaria Panjaitan hingga Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
Mendagri Tjahjo Kumolo dalam sambutannya, mengatakan tugas seorang wali kota dalam pemerintah daerah tidaklah mudah, karena banyak aspek yang harus dikerjakan dengan tujuan utama adalah percepatan pembangunan.
“Kepala daerah dalam hal ini wali kota, harus memiliki imajinasi, dan dari situlah lahir konsepsi, dari konsepsi lahir keberanian untuk mengeksekusi dengan tujuan percepatan pembangunan,” kata Tjahjo Kumolo.
Dijelaskan pula struktur pemerintahan daerah tidak saja terdiri atas gubernur, wali kota dan bupati saja, namun di dalamnya termasuk TNI, Polri hingga mitra strategis yakni Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), karenanya dalam menjalankan pembangunan wali kota harus merangkul berbagai kalangan tersebut.
“Selain itu saya memberikan pesan kepada wali kota agar dalam mengambil kebijakan harus memahami area rawan korupsi, karena sudah banyak contoh bagaimana KPK masuk melakukan OTT di berbagai daerah,” tukasnya.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kondusifitas daerah baik dari organisasi yang tidak sesuai dengan asas Pancasila dan UUD 1945 dan berbagai ancaman yang mampu menggoyahkan nilai kebersamaan lainnya.
“Secara umum di Jawa Timur saat ini kondisinya sangat aman dan nyaman, meskipun kita sebentar lagi akan menghadapi Pilkada di 18 kota/kabupaten dan di Provinsi Jawa Timur,” ujar Soekarwo.
Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Rakernas Apeksi kali ini ada dua topik besar yang akan dibahas, yakni manajemen pembangunan ekonomi dan kerja sama antara pemerintah daerah dengan swasta.
“Termasuk di dalam Rakernas Apeksi ini kita akan bahas bagaimana aspek hukum penyelenggaraan pemerintahan daerah,” kata Airin.
Wali Kota Tangerang Selatan itu menambahkan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, wali kota dan organisasi perangkat daerah sangat khawatir akan kesalahan administrasi yang berujung pada kasus hukum.
“Karena itu perlu pemahaman bersama tentang UU ASN, UU Pemda dan aturan tentang Administrasi Keuangan agar kita memiliki landasan hukum,” tukasnya.
Sementara itu, Walikota Malang H. Moch Anton selaku tuan rumah acara Apeksi menyambut baik kehadiran peserta Rakernas dan berharap acara ini mampu menguatkan jejaring pemerintah daerah khususnya pemerintah kota dalam rangka menopang dan memperkokoh nilai-nilai serta semangat kebangsaan, sekaligus membawa misi sinergitas di antara kebijakan pemerintah pusat dengan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
“Semangat pembangunan yang tumbuh di daerah adalah semangat untuk mengembangkan kreativitas serta inovasi yang lahir di tengah-tengah masyarakat,” kata Abah Anton yang biasa disapa untuk Walikota Malang itu.
Dalam kesempatan itu, Abah Anton juga membeberkan berbagai inovasi dalam skema pembangunan Kota Malang. Dikatakan Abah Anton, kata kreatif dan inovasi yang ada tumbuh dari bawah, berjalan kuat dan menjadi sangat konstruktif sehingga memberikan dampak nyata secara ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan di bidang pariwisata.
“Contoh nyata yang terjadi di Kota Malang adalah, tumbuhnya kampung-kampung tematik seperti Kampung Tridi, Kampung Warna Warni, Kampung Putih, Kampung 100 Topeng, Kampung Konservasi Air dan Kampung Gintung Go Green,” imbuh Abah Anton. (say/ram)
Pawai budaya yang diikuti oleh 5.600 peserta dari 55 kota se-Indonesia tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Malang H. Moch Anton dengan didampingi oleh Ketua TP PKK Kota Malang Hj. Dewi Farida Suryani.
Hadir pula pada kegiatan tersebut, Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany beserta seluruh wali kota anggota Apeksi se-Indonesia dengan membawa masing-masing delegasinya.
Dalam sambutannya, Walikota Malang yang biasa disapa Abah Anton, menyampaikan bahwa Kota Malang adalah miniatur budaya di Indonesia, karena ada banyak ragam budaya yang hadir di Kota Malang. “Banyaknya pendatang yang ada di Kota Malang menyebabkan Kota Malang menjadi kota yang sarat akan budaya daerah,” jelas Abah.
Melalui kegiatan pawai budaya ini, lanjut Abah Anton, diharapkan tidak saja dapat menghibur masyarakat, agar kita tidak saja menyukai secara fisik tampilan seni budaya dimaksud. Namun juga mampu menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa sendiri, yang sebenarnya juga memiliki makna serta implementasi lebih mendalam, terutama apabila dikaitkan dengan rasa nasionalisme.
Pelaksanaan Apeksi tahun 2017 di Kota Malang ini menjadi sejarah tersendiri bagi perjalanan pembangunan di Bumi Arema. Selain karena dilaksanakan pertama kalinya di Kota Malang, Abah Anton menilai bahwa ingin melaksanakan lagi kegiatan Rakernas Apeksi, maka Kota Malang harus menunggu 98 tahun lagi. (say/ram)
Walikota Malang H. Moch Anton selaku tuan rumah, menyambut para peserta Rakernas Apeksi dengan ramah, penuh suasana keakraban dan persahabatan.
Dalam sambutannya, Walikota Malang mengatakan, keselarasan antar kepala daerah tingkat pemerintah kota se-Indonesia merupakan modal untuk bersama-sama dalam mengisi dan menyukseskan pembangunan daerah.
Karena itu, walikota yang akrab disapa Abah Anton itu sangat berharap jika Rakernas Apeksi ke-12 tahun 2017 ini mampu menghasilkan berbagai poin terkait rencana pembangunan daerah.
“Mudah-mudahan Rakernas Apeksi tahun ini dapat berjalan dan membawa manfaat bagi pelaksanaan tugas pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan di daerah masing-masing,” kata Abah Anton.
Dikatakan pula, poin penting dalam rangka pembangunan di daerah, tak lain berujung pada peningkatan pelayanan publik hingga derajat paripurna dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
“Selain itu daya saing daerah juga harus ditingkatkan sehingga mampu berkompetisi di era global,” ujarnya.
Terkait acara gala dinner, Abah Anton mengatakan hal itu merupakan pengantar untuk menjalin keakraban dan persahabatan di antara para wali kota yang hadir dalam Rakernas Apeksi.
“Semoga kebersamaan kita yang terjalin dalam acara welcome dinner ini dapat menjadi pembuka jalan bagi hadirnya pemahaman, sinergitas serta kerja sama kita sebagai pemerintah kota. Sehingga dengan demikian kita dapat mengupayakan yang terbaik dalam membangun masyarakat yang lebih maju dan sejahtera,” kata Abah Anton.
Tak lupa pula dalam kesempatan tersebut, Abah Anton, mengucapkan selamat atas terselenggaranya Rakernas Apeksi ke 12 tahun 2017 di Kota Malang.
“Saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas kehadiran serta kebersamaannya dan mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan selama penyelenggaraan Rakernas Apeksi di Kota Malang,” tutup Abah Anton. (say/ram)