Kompetisi Pariwisata Halal Nasional Indonesia 2016

Kompetisi Pariwisata Halal Nasional Indonesia 2016

Kompetisi Pariwisata Halal Nasional Indonesia 2016

Ayo Dukung Wisata Halal di Kota Malang melalui voting berikut:

VOTE…! PARIWISATA HALAL FAVORIT ANDA!

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menyelenggarakan ‘Kompetisi Pariwisata Halal Nasional 2016’. Kompetisi ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia, dan pemenangnya akan diusulkan menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang kompetisi pariwisata halal internasional World Halal Travel Award (WHTA). Ini dia nominasi wisata halal yang ada di Kota Malang:

2) Hotel Keluarga Ramah Wisatawan Muslim Terbaik
– Regent’s Park Hotel – Malang, JawaTimur
– UB Guest House – Malang, JawaTimur

8) Destinasi Wisata Halal Terbaik – Malang – JawaTimur

9) Destinasi Kuliner Halal Terbaik – Malang, JawaTimur

11) Kategori Sentra Kuliner Halal Terbaik – Kantin Halalan Thoyyiban Univ. Brawijaya – Malang, JawaTimur

13) Kategori Restoran Halal Terbaik – Inggil Museum Resto – Malang, JawaTimur – Taman Indie – Malang, JawaTimur

Pilih! Pariwisata halal favorit Anda!

Klik: http://tiny.cc/wisatahalal2016

Dukung pariwisata halal favorit Anda dengan menyebarluaskan tautan tersebut.

Untuk Informasi, kunjungi:
http://www.halaltourism.id
www.mlife.id
http://svy.mk/2bZnYK2

Wonderful Indonesia

PEMBINAAN KARANG WERDHA ” LANSIA SEHAT, AKTIF DAN PRODUKTIF”

Kegiatan Pembinaan Karang Werdha ” Lansia Sehat, Aktif dan Produktif”

Rabu, 7 September 2016 di Kelurahan Sumbersari dilaksanakan kegiatan Pembinaan Karang Werdha dengan Seminar ” Pencegahan Penyakit Generatif di Malang dan Peran Kader Kesehatan Kota Malang Tahun 2016″ Acara tersebut di hadiri oleh anggota Karang werdha utusan dari kelurahan sekecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Sebelum acara tersebut, Tim dari Dinas Sosial Kota Malang selaku Juri Lomba Karang Werda se Kota Malang melaksanakan Penjurian terhadap administrasi dan kegiatan karang werdha Setiyaki Kelurahan Sumbersari bertempat di Kantor sekretariat Karang Werdha Kelurahan Sumbersari. Selain administrasi, Karang werdha Sumbersari Juga menunjukan hasil kreatifitas Para lansia dalam mengelola sampah menjadi produk daur ulang berupa tas. Selain itu ditampilkan juga kreasi yang lainnya.

 

Penerimaan Tim Penilai Lomba Pemanfaatan Hasil Toga Tingkat Nasional

Penerimaan Tim Penilai Lomba Pemanfaatan Hasil Toga Tingkat Nasional

Penerimaan Tim Penilai Lomba Pemanfaatan Hasil Toga Tingkat Nasional

Klojen, MC – Bertempat di ruang Srikandi Gedung Kartini Malang pada hari Senin (5/9) telah dilaksanakan penerimaan tim penilai lomba pemanfaatan hasil toga tingkat nasional tahun 2016. Tim penilai tersebut diterima secara langsung oleh Wali Kota Malang, H. Moch Anton dan Ketua TP PKK Kota Malang, Hj. Dewi Farida Suryani beserta kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang.

Ketua TP PKK Kota Malang, Hj. Dewi Farida Suryani bersama tim lomba toga siap menjadi yang terbaik di tingkat nasional

Dalam sambutannya, Abah Anton, demikian biasa di sapa, menyatakan bahwa kehadiran tim penilai tersebut di Kota Malang, diharapkan mampu memberikan motivasi dan dukungan terhadap pemanfaatan hasil toga khususnya bagi masyatakat di kelurahan Sukun dan di Kota Malang pada umumnya.

Belakangan ini penggunaan tanaman obat untuk kesehatan meningkat secara drastis, tidak lagi terbatas pada daerah pedesaan namun merambah sampai ke perkotaan. Hal ini selain didorong oleh tren untuk kembali ke alam (back to nature) juga dikarenakan harga obat-obat sintetik semakin tidak terjangkau oleh masyarakat, dan yang lebih utama obat tradisional memiliki efek samping yang relatif rendah.

“Untuk itu, Pemerintah Kota Malang melalui Tim Penggerak PKK terus menggalakkan  program pemanfaatan pekarangan rumah dengan melakukan pembudidayaan tanaman obat keluarga (toga) sekaligus sebagai salah satu upaya dalam rangka memperindah halaman rumah,” ujar Abah Anton.

“Dengan adanya toga ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan, sebagai sumber penyedia bahan baku obat tradisional sekaligus sebagai usaha di dalam menciptakan keindahan lingkungan” tambahnya lagi.

Melihat upaya yang demikian, Kota Malang semakin termotivasi untuk mempersiapkan seluruh wilayah yang ada untuk membudidayakan tanaman toga. Dengan satu harapan Kota Malang mampu meraih satu prestasi terbaik yang membanggakan melalui program ini. Tentu kesemuanya itu dilakukan tak lebih untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Malang.

Terpisah, Drg. Laksmi Widiastuti, selaku ketua tim penilai menyampaikan bahwa penilaian ini merupakan bagian dari lomba kegiatan PKK dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat tingkat nasional tahun 2016. “Untuk Kota Malang sebagai wakil dari Jawa Timur akan dinilai tentang pemanfaatan hasil toga di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun,” jelasnya.

“Saya juga berharap agar kegiatan pemanfaatan hasil toga ini tidak hanya dipersiapkan untuk keperluan lomba ini semata, namun kedepan dapat dijadikan sebagai media pembinaan yang berkelanjutan dan berjenjang di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat,” pungkas Laksmi. (say/may)

Pramuka Bentuk Karakter Kaum Muda Masa Kini

Pramuka Bentuk Karakter Kaum Muda Masa Kini

Pramuka Bentuk Karakter Kaum Muda Masa Kini

Klojen, MC – Bertempat di halaman depan Balaikota Malang pada hari Senin (5/9) telah dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Pramuka Ke-55 tahun. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kamabicab Kota Malang, H. Moch Anton atau biasa di sapa Abah Anton dan diikuti oleh tidak kurang dari 1.500 peserta.

Kamabicab gerakan pramuka Kota Malang, H. Moch Anton menyampaikan manfaat menjadi anggota pramuka di halaman depan Balaikota Malang pada hari Senin (5/9)

Melalui peringatan Hari Pramuka ini diharapkan dapat memotivasi semangat dan mempercepat kemandirian gerakan pramuka untuk mencapai keberhasilan dalam upaya pembentukan karakter kaum muda sebagai calon pemimpin bangsa masa depan yang handal dan lebih baik.

Dengan mengambil tema “Membangun Karakter Kaum Muda Melalui Kegiatan Yang Keren, Gembira dan Asyik”, peringatan hari Pramuka tahun ini dinilai sangatlah tepat jika dijadikan sebagai momentum kebangkitan generasi muda untuk terus berkarya dan berkreasi membangun bangsa dan negara.

Dalam sambuannya, Abah Anton menyampaikan bahwa gerakan pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal akan melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dalam keluarga, dan pendidikan formal di sekolah. Hal ini disebabkan karena dengan pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk menghasilkan kaum muda yang handal dan berkarakter. Sedangkan peranan keluarga sebagai pelaku pendidik informal yang dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak- anak sangatlah penting.

Lebih lanjut, Abah Anton menyatakan bahwa jika persoalan kaum muda sering terjadi diantara rumah dan sekolah, maka menjadi penting peranan gerakan pramuka dalam mengatasi permasalahan kaum muda yang sering terjadi di masa dewasa ini. Kerjasama sinergis antara lembaga pendidikan formal, non formal dan pendidikan informal dalam keluarga sangatlah penting dan menjadi keharusan demi mewujudkan kaum muda yang lebih baik.

Gerakan pramuka yang kini berusia 55 tahun tentu tidak sama suasana dan kondisinya ketika dilahirkan. Perlu re-branding pramuka baru yang diminati kaum muda. Pramuka hendaknya dapat mengikuti perkembangan zaman dan tidak terkesan kuno dalam era komunikasi digital dewasa ini. Pramuka harus dapat menangkap fenomena ini dalam era kebebasan berkomunikasi.

Harapan Abah Anton itu pun sejalan dengan kondisi sebagian besar generasi muda kita yang merupakan generasi cyber yang online setiap saat, dan yang selalu update statusnya dan mengungkapkan kondisi secara real time dalam media sosial. Pramuka baru harus keren, gembira, asyik, dan menyenangkan.

Tantangan bagi para pembina pramuka yang harus selalu kreatif dan berinovasi dalam membina peserta didik sehingga bangga menjadi pramuka. Begitu pula para pelatih harus belajar terus menerus untuk dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pendidikan yang up to date tanpa melupakan prinsip dasar dan metode kepramukaan bagi para pembina pramuka.

“Untuk itu, gerakan pramuka hendaknya memiliki komitmen guna meningkatkan kualitas manusia dengan membekali pendidikan karakter dan kompetensi Iptek berbasis kecakapan yang kelak menjadi bekal hidup (life skill) kaum muda indonesia” tambahnya lagi. (say/may)