Dalam rangka Mempersiapkan acara Gebyar Karnaval Warga Kelurahan Sumbersari, PHBN Kelurahan Sumbersari telah menggelar rapat pemantapan untuk pelaksanaan Karnaval yang akan di gelar Pada Hari Minggu, Tanggal 28 Agustus 2016. Acara Rapat yang dilaksanakan pada Tanggal 20 Agustus 2016 itu di hadiri seluruh panitia.
Minggu, 21 Agustus 2016 Walikota Malang H. Moch. Anton dan Wawali Drs. Sutiaji memberangkatkan peserta Festival KendaraanHias di Balaikota Malang, Berikut rekam meriahnya festival yang di hadiri Masyarakat Kota Malang
Kota Malang Jadi Jujugan Pelatihan Kota Tanpa Kumuh
Kota Malang Jadi Jujugan Pelatihan Kota Tanpa Kumuh
Sukun,MC – Langkah membebaskan perkotaan dari kekumuhan dapat dimulai dengan membangun sanitasi yang bersih dan ketersediaan air bersih. Ini penting dilakukan karena membangun peradaban dimulai pembangunan sanitasi atau kamar mandi yang bersih. Selain itu, ketersediaan air bersih juga menjadi syarat dalam membebaskan dari kekumuhan. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim, H Saifullah Yusuf saat membuka Pelatihan Dasar Fasilitator Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Osp 6 Jawa Timur di Hotel Ijen Suites, Kota Malang, Jumat (19/8).
Ia mengatakan, mewujudkan pemukiman ataupun kota layak huni dan berkelanjutan, serta bebas kumuh dapat dilakukan dengan 100 persen pelayanan sanitasi, 0 persen kekumuhan, dan 100 persen pelayanan air bersih. “Ingat selalu 100-0-100 dalam membangun kota tanpa kumuh. Sanitasi dan air bersih terpenuhi, maka zero kekumuhan dapat terwujud,” ujar Gus Ipul, panggilan Wakil Gubernur Jatim, melalui siaran pers Humas Setdaprov.
Selain itu, hadir dalam kegiatan ini mewakili Wali Kota Malang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pengawasan Bangunan Kota Malang (DPUPPB), Kota Malang, DR. Ir. Drs. Djarot Edy Sulistyono, M.Si., yang mengupas kesuksesan Kota Malang menjalankan program kota tanpa kumuh. Dalam pelatihan tahap kedua ini dihadiri sekitar 1.200 fasilitator dari berbagai daerah di Jawa timur.
Kepala DPUPPB juga mengungkapkan, Kota Malang sangat serius dalam menjalankan berbagai program yang intinya adalah untuk mengentaskan kampung kumuh. Tahun ini, Kota Malang telah menganggarkan dana sekitar Rp 10 miliar untuk menanggulangi dan mendukung program ini.
“Tidak sedikit kampung kumuh di Kota Malang yang saat ini sudah berubah menjadi kampung yang lebih bersih seperti di Jodipan dengan kampung warna warni, di Kesatrian dengan kampung tiga dimensi. Dengan keberhasilan Kota Malang dalam menangani kampung kumuh, diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Jatim.” jelasnya.
“Kami berharap, para fasilitator yang mengikuti kegiatan ini bisa menyampaikan kepada masyarakat, bagaimana merubah kampung kumuh menjadi indah, saya yakin dengan pengalaman para fasilitator kampung-kampung impian di Jatim akan semakin cepat menjadi kenyataan,” terang Gus Ipul. (cah/may)