Safari Ramadan, Wawali Paparkan Tentang Kepemimpinan
Sukun, MC – Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji dalam Safari Ramadan Pemerintah Kota Malang di Masjid Nur Achmad Jl. Candi VI Gasek, Karangbesuki Kecamatan Sukun, Jumat (17/6) menyampaikan, jika seorang pejabat jangan sampai terpengaruh dengan situasi dan harus bisa membuat situasi yang baru serta berpihak kepada rakyat.
Menjadi pemimpin pun harus yang amanah, dan jangan terlalu memikirkan kepentingan pribadi, tapi harus mengutamakan kepentingan masyarakat.
Harus diketahui dan disadari, lanjutnya, seorang pemimpin dipilih serta ada karena rakyat, sehingga bagi para pemimpin di negeri ini jangan melupakan orang-orang yang telah memilih mereka. “Tanpa rakyat, tidak mungkin ada pemimpin, dan begitu juga sebaliknya. Jadi pada intinya, keduanya saling membutuhkan serta harus saling mendukung,” jelas Sutiaji.
Menurutnya, seorang pemimpin jika ada yang salah harus ditegur atau diingatkan oleh warga masyarakat. Dan sebagai pemimpin, hendaknya berterima kasih jika diingatkan oleh masyarakat.
Akan tetapi, lanjut poltisi PKB itu, terkadang seorang pemimpin cenderung tidak berterima terima apabila mendapat teguran atau peringatan dari masyarakat, serta menganggap dirinya yang paling benar.
“Jika terjadi hal yang demikian, maka tidak akan ada keharmonisan antara seorang pemimpin dengan warga masyarakat. Begitu juga apabila pemimpinnya lebih mengutamakan kepentingan pribadinya,” imbuh Sutiaji.
Lebih jauh dia mengatakan, salah satu contoh adalah dengan adanya Safari Ramadan yang diadakan oleh Pemkot Malang ini. “Dengan Safari Ramadan, maka seorang pemimpin akan mengajak dan membiasakan orang yang biasanya tidak Tarawih jadi ikut. Banyak manfaat dan pelajaran yang bisa dipetik dari kegiatan ini. Selain semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, juga akan meningkatkan ukhuwah islamiah,” urai Sutiaji.
“Meski saat ini negeri ini bisa dibilang krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan, namun hal tersebut tidak perlu dirisaukan terlalu dalam. Mari mulai dari diri kita sebagai pemimpin terkecil yaitu di rumah tangga, mencoba untuk menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana. Semua berawal dari sebuah keluarga untuk mewujudkan Indonesia yang makmur dan bermartabat,” pungkas Sutiaji. (say/yon)