Kota Malang menjadi salah satu kota yang kaya akan peninggalan bersejarah dengan beragam bangunan heritage. Salah satu bangunan yang memiliki cerita masa lampau di Kota Malang adalah Gedung Regional Chief Economist (RCE) Center. Gedung ini menjadi salah satu bagian dari kompleks Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang yang merupakan salah satu unit pelayanan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan RI.
Bangunan yang terletak di Jalan Merdeka Selatan ini dulu merupakan kantor pusat pemerintahan bersama Karesidenan Malang atau Kantor Besar Oentoek Bestuur. Di dalamnya ada beberapa ruangan dengan berbagai fungsi, di antaranya adalah ruang residen, ruang asisten residen, ruang pengadilan, ruang jaksa, hingga kas negeri.
Gedung ini dibangun pada 1936 dan merupakan hasil rancangan arsitek asal Belanda bernama M. B. Tideman. Melalui desain gedung ini, Tideman ingin mengekspresikan monumentalitas pedesaan yang sesuai dengan situasi Kota Malang saat itu. Dengan atap yang tinggi dan tertutup warna cerah, bak rumah pertanian di Saxon pada abad ke-18 yang memancarkan kedamaian dan suasana pedesaan.
RCE Center merupakan salah satu warisan yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sejak tahun 2018 melalui Surat Keputusan Wali Kota Malang Nomor 185.45/360/35.73.112/2018. Gedung ini pun telah diresmikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 18 Januari 2023. Keberadaan RCE Center ini diharapkan mendukung kegiatan-kegiatan sebagai wujud kehadiran Kementerian Keuangan dalam mendorong perekonomian daerah.
Fasad gedung ini sempat rusak saat terjadinya agresi militer Belanda I. Kala itu, Kolonel Hamid Rusdi bersama para pejuang lainnya berupaya membumihanguskan bangunan di Kota Malang. Ini menjadi taktik para pejuang untuk menggentarkan pasukan Belanda yang hendak menguasai kembali wilayah Malang. Siasat ini dilakukan agar aset-aset yang ada tidak dikuasai dan digunakan Belanda.
Gedung ini memang telah dipugar namun dengan tidak banyak mengubah bentuk aslinya. RCE Center bisa menjadi salah satu destinasi wisata sejarah menarik. Gedung bersejarah ini telah dibuka untuk umum, sehingga masyarakat pun bisa berkesempatan untuk menyaksikan dan merasakan atmosfer zaman kolonial di dalam gedung ini. Masuk ke gedung ini seakan kita merasakan suasana Kota Malang di masa lalu.
Pengunjung akan disambut ramah oleh petugas yang berpakaian layaknya bendaharawan/bendaharawati zaman dulu. Tak perlu khawatir, petugas akan berbagi cerita terkait sejarah gedung ataupun situasi Kota Malang tempo dulu. Banyak lukisan yang menggambarkan sudut-sudut dan bangunan ikonik Kota Malang. Berbagai perabot klasik yang sudah jarang ditemukan juga akan dijumpai di sini. Dari lantai dua gedung ini pengunjung dapat melihat panorama Alun-Alun Merdeka Kota Malang dan beberapa bangunan yang menjadi landmark Kota Malang.
Tak sekadar untuk untuk berkunjung, masyarakat juga bisa memanfaatkan gedung ini untuk menggelar kegiatan yang erat kaitannya dengan pemberdayaan atau peningkatan kapasitas SDM dan kreativitas, seperti rapat, pameran, seminar, pertunjukan seni dan bazar UMKM. Ada beberapa ruangan yang bisa dimanfaatkan, seperti ruangan aula yang terletak di lantai satu dan dua, ruang rapat, hingga ruang podcast.
“RCE terbuka bagi masyarakat. Juga bisa digunakan untuk penyelenggaraan beragam kegiatan tanpa dikenai biaya. Kami mengundang warga Kota Malang juga wisatawan untuk bisa merasakan suasana Kota Malang tempo dulu dengan mengunjungi RCE,” ajak Kepala KPPN Malang Muhammad Rusna saat ditemui, Rabu (17/1/2024).