Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 pada tahun ini mengangkat tema ‘Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju’. Tema ini diusung sebagai suatu ajakan bagi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan meningkatkan gotong royong untuk membantu anak agar terhindar dari stunting. Berkaitan dengan tema tersebut, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan bahwa penurunan angka stunting menjadi salah satu prioritas kerjanya.
Pria berkacamata itu menyebut pengentasan stunting harus dimulai dari keluarga sebagai kelompok terkecil dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya kebutuhan gizi yang terpenuhi, orang tua juga wajib memberikan sentuhan kasih sayang dan perhatian kepada anak-anaknya. “Manajemen keluarga itu penting. Keluarga itu jauh lebih penting daripada yang lain. Ketika kehidupan keluarga sudah tangguh, sudah baik maka akan dapat mampu mandiri,” tuturnya usai menghadiri kegiatan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Malang Creative Center (MCC), Kamis (27/7/2023).
Lebih lanjut Sutiaji mengungkapkan berdasarkan Bulan Timbang Februari lalu tercatat angka stunting berkisar pada angka 8,9 persen, yang diharapkan terus mengalami penurunan. “Kalau updating saat ini mungkin bisa lebih turun lagi. Dalam waktu dekat, kita kumpulkan para kepala puskesmas untuk validasi data, clear-nya itu berapa,” jelasnya.
Orang nomor satu di Pemkot Malang itu mengatakan ada perbedaan data stunting berdasarkan hasil SSGI dan Bulan Timbang . “Kalau SSGI dia kan ngambilnya random, sehingga sampel yang diambil kadang tidak mewakili. Contohnya Tlogomas yang disebut angka stuntingnya tertinggi, setelah dicari ternyata tidak ditemukan. SSGI mungkin dilakukan di daerah yang melakukan Bulan Timbang, sedangkan kita kan rutin. Puskesmasnya juga jalan,” bebernya.
“Yang utama memang terkait program penurunan angka stunting yang terus kita kuatkan dan dilakukan secara kolaboratif. Dalam SPBE kita juga berkomitmen yang diambil adalah berkaitan dengan penurunan angka stunting di Kota Malang,” pungkasnya.