Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji memberikan pengarahan saat menghadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Sarana dan Prasarana Umum Semester I tahun 2023 yang digelar oleh Kecamatan Lowokwaru di Aula Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Selasa (18/7/2023).
Dalam arahannya, Wali Kota Malang menyebutkan monev ini dilakukan sebagai upaya dalam mengawasi dan melihat kegiatan fisik yang telah dilakukan selama semester I 2023, dan penguatan usulan di tahun 2024 mendatang. Pada kesempatan ini Sutiaji juga menyampaikan apresiasi atas kinerja Kecamatan Lowokwaru dalam meningkatkan pemerataan pembangunan, terutama pembangunan infrastruktur dan sarpras kota secara terpadu. Menurutnya, hal tersebut merupakan kewajiban Pemerintah, baik pusat maupun daerah yang telah diatur dalam undang-undang.
Peningkatan pemerataan pembangunan infrastruktur dan sarpras ini juga terlihat dari Indikator Kualitas Layanan Infrastruktur (IKLI). Hal ini mencatatkan tren positif bagi Kota Malang yang mengalami perkembangan IKLI sejak tahun 2019 yang terus mengalami kenaikan hingga tahun 2022 mencapai angka 4,36. Pria berkacamata itu berharap nantinya target Rencana Pembangunan Jarak Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang bisa menyentuh angka 4,50.
“Alhamdulillah capaian indikator kinerja IKLI kita terus mengalami kenaikan dari tahun 2019 sampai tahun 2022, meskipun kenaikannya tidak begitu signifikan, tapi ini menjadi bukti hasil kolaborasi yang makin baik antar perangkat daerah, termasuk di tingkat kecamatan dan kelurahan,” terangnya.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini juga mengingatkan akan pentingnya menjaga akuntabilitas, sebab saat ini kinerja pemerintah menjadi sorotan masyarakat. Maka dari itu, penting untuk menjaga akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat. Selain itu dirinya juga menekankan pentingnya pengembangan manajemen untuk monev itu sendiri. Mulai dari standar operasional prosedur, pedoman, helpdesk serta kolaborasi pendampingan dengan Perangkat Daerah terkait. Selanjutnya, dirinya juga mengingatkan perluanya penyusunan rencana aksi tindak lanjut, pada kecamatan dan masing-masing kelurahan untuk kesinambungan monev itu sendiri.
“Apresiasi juga diberikan atas monev yang telah dilaksanakan. Hasil dari monev ini bisa menjadi data penunjang pengukuran capaian kerja, menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan dan dorongan percepatan pembangunan, serta yang terpenting menjadi pertanggungjawaban atas amanah publik,” bebernya lagi.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Malang juga membahas tentang titik banjir yang menjadi perhatian berbagai pihak di Kota Malang, khususnya untuk beberapa titik di Kecamatan Lowokwaru. Terkait hal ini, dirinya menyampaikan rasa terima kasihnya atas ikhtiar seluruh jajaran di Kecamatan Lowokwaru dalam mengoptimalkan dan menjaga keberlanjutan Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS). Sutiaji menyebutkan saat ini penanganan fisik sepanjang 2019-2023 di Kota Malang telah mencapai 213 lokasi. Hal ini dilakukan berdasarkan pada Masterplan Drainase pedoman penanganan infrastruktur drainase di Kota Malang.
“Masterplan drainase ini direncanakan terus berlangsung hingga 2028. Harapannya mampu terjaga konsistensi serta kesinambungan implementasinya yang diharapkan mampu mencapai target Malang Zero Genangan,” pungkasnya.