Berbagai proses seleksi telah dilalui oleh Kampoeng Heritage Kajoetangan sehingga dapat terpilih masuk dalam 75 besar ADWI 2023 dari 4.573 desa wisata se-Nusantara yang mendaftar. Wali Kota Malang menyebut bahwa kegiatan ini merupakan proses lanjutan dalam proses penilaian ADWI 2023. “Ini adalah proses verifikasi dari data yang sudah disampaikan. Kita ikut ADWI ini dari 4.573 peserta sudah mengerucut menjadi 75 besar,” bebernya.
Ada beberapa kategori yang ditinjau oleh juri, yakni terkait Sertifikasi CHSE (proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan), daya tarik wisata, kelembagaan, suvenir dan kuliner, homestay, hingga toilet.
“Informasinya, dari 75 desa wisata terbaik itu yang daya ungkitnya terbilang tinggi adalah kita, per bulan sampai lima ribu di kampungnya, kalau di kawasan sana kan sampai 25 ribu lebih. Jadi ini yang bisa dikembangkan lagi ke depannya,” kata Sutiaji.
Sutiaji menjelaskan bahwa dari 75 desa wisata terbaik ADWI, yang berstatus wilayah perkotaan hanya ada beberapa se-Indonesia, sementara mayoritas adalah desa. “Mencari wisata di kota dengan berbasis masyarakat itu tidak mudah. Tapi di sini kan komponennya masuk semua, sejarahnya masuk, kenyamanannya juga masuk. Niat orang ke Kayutangan kan untuk nostalgia tempo dulu, menikmati kenyamanan kawasan dan lingkungannya, serta merasakan kehangatan warganya. Untuk membangun ini tidak gampang. Alhamdulilah kita masuk dalam 75 besar ajang ini,” ucapnya bersyukur.
Kampung Kayutangan sendiri telah menjadi sebuah destinasi wisata di jantung Kota Malang dengan mengusung konsep heritage sejak tahun 2018 lalu. Di dalam kampung ini masih dijumpai banyak rumah lawas dan masih terawat dan kini menjadi jujugan wisatawan. Kawasan yang sudah dikenal sejak 1920-an itulah yang mendasari kemudian di-branding menjadi Kawasan Heritage Kajoetangan. Kawasan yang sangat strategis dan dapat diakses melalui Jalan Basuki Rahmad, Jalan Semeru, Jalan Kawi (Talun) serta Jalan Arjuno.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus menguatkan daya tarik di dalam Kampoeng Heritage Kajoetangan. “Kita kuatkan keberadaan tour guide. Nanti juga kita upayakan jadi satu paket wisata. Seperti BTS (Bromo-Tengger-Semeru) juga nanti bisa masuk di sini, paket wiata di kawasan Malang Raya nanti juga kita tarik dan giring ke Kayutangan,” jelasnya lebih lanjut.
Selain itu, dikatakannya Pemkot Malang juga akan meningkatkan beragam fasilitas, salah satunya adalah jaringan WiFi sehingga diharapkan juga dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk masuk dan nongkrong di dalam kampung.