Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang akan menata dan memberdayakan para penjual kopi keliling (Kopling) yang ada di Kawasan Kayutangan Heritage. Jadi ke depannya penjual kopi keliling ini lebih optimal dalam bekerja dan lebih estetik dari sisi performanya. Sebelumnya, para penjual kopling ini sempat ditertibkan karena mengganggu arus lalu lintas.
Terkait hal tersebut, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, S.Pd, SE, M.Si membenarkan kejadian itu karena awalnya di Kawasan Kayutangan tidak boleh ada pedagang yang berkeliling. Namun seiring berjalannya waktu, Kawasan Kayutangan yang menjadi salah satu ikon Kota Malang ini semakin ramai dikunjungi warga dan wisatawan.
“Dari kondisi ini kami mencoba mencari solusi agar para penjual kopi keliling ini tetap bisa berjualan. Karena tak dapat dipungkiri para pengunjung yang duduk-duduk di Kayutangan juga butuh minuman ataupun makanan ringan, sehingga akan menambah kenyamanan setiap orang yang datang ke Kayutangan Heritage,” beber Baihaqi.
Ditambahkannya, bahwa pihaknya akan memverifikasi penjual kopling ini dan akan mengutamakan warga sekitar. Sistem kerjanya akan diatur sedemikian rupa agar berkeadilan, dan mereka nantinya akan mengenakan busana tradisional atau baju adat. “Program ini juga sebagai wujud kepedulian Pemkot Malang untuk mengungkit ekomomi warga,” jelas Baihaqi.
“Kami nantinya akan menggandeng dinas terkait, seperti Dinas Perhubungan, Diskopindag dan Satpol PP agar pedagang ini lebih tertib. Jadi mereka nantinya tetap berjualan berkeliling dan tidak menetap di satu tempat tertentu. Dalam waktu dekat kami akan merealisasikan itu,” pungkasnya.