Wali Kota Malang Buka Pasar Sedekah dan Sosialisasikan Pencegahan Covid-19

Wali Kota Malang Buka Pasar Sedekah dan Sosialisasikan Pencegahan Covid-19

Sukun (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji membuka kegiatan Pasar Sedekah yang digelar di halaman Balai RW 07 Jl. Pelabuhan Tanjung Emas, Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Minggu (28/06/2020). Pada kesempatan ini Wali Kota Malang yang hadir didampingi Ketua TP PKK Kota Malang juga mengikuti senam kebugaran serta memberikan sosialisasi pencegahan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji (depan bertopi) beserta ibu saat mengikuti senam kebugaran di RW 7 Kelurahan Bakalan Krajan Kecamatan Sukun Kota Malang, Minggu (28/6/2020)

Warga masyarakat yang mengikuti rangkaian kegiatan ini tampak sudah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan aman Covid-19. Hal ini terlihat dari semua warga yang memakai masker, mencuci tangan, serta menerapkan jaga jarak ketika mengikuti senam kebugaran.

Dalam sambutannya, Wali Kota Malang menyampaikan arti penting dari menjaga kesehatan. Pihaknya juga mengapresiasi apa yang dilakukan RW 7 Kelurahan Bakalan Krajan dengan mengadakan kegiatan senam dan sedekah gratis ini. “Kegiatan ini sangat bagus adanya. Saya harapkan tidak sekali saja digelar, namun bisa dilakukan secara berkesinambungan,” harap Sutiaji.

Melihat warga masyarakat yang telah disiplin mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, Sutiaji yakin penanganan pandemi Covid-19 di Kota Malang dapat segera teratasi. Harapan utamanya adalah bagaimana memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu Ketua RW 7 Kelurahan Bakalan Krajan, Anam Ismawanto menyampaikan senang sekali karena Wali Kota Malang dapat hadir pada acara yang digelar kali ini. “Kehadiran Wali Kota Malang ini kami harapkan dapat menggugah hati warga kita untuk bisa semakin peduli terhadap kesehatan dan menjaga lingkungan,” jelas Anam.

Di RW 7 yang terdapat 500 jiwa terdiri dari 130 keluarga, dikatakan Anam juga memiliki problema dan kebutuhan, termasuk adanya sarana dan prasarana yang mendukung untuk bisa menggelar berbagai kegiatan. “Seperti Balai RW 07 ini kami bangun secara swadaya. Kami berharap ke depan lebih diperhatikan,” ucap Anam.

Anam menambahkan, meski saat ini Balai RW 7 sudah berdiri, akan tetapi masih memiliki kekurangan untuk menggelar berbagai aktivitas. Kekurangan itu diantaranya adalah belum adanya aliran listrik dan membutuhkan sumur bor untuk bisa mencukupi kebutuhan air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *