“FESTIVAL KAMPOENG TAWANGSARI” KAMPUNG TEMATIKNYA SUMBERSARI
Dalam Rangka Lomba Kampung Tematik Festival Rancang Malang Kelurahan Sumbersari memilih tema Heritage “Tawangsari Kampoeng Sedjarah” Salah satu rancangan yang digagas warga Tawangsari dan segera diwujudkan sebagai kampung tematiknya Sumbersari adalah dengan digelarnya “Festival Kampoeng Tawangsari” yang akan dilaksanakan pada Hari Jum’at s/d Minggu, 21-23 Oktober 2016 bertempat di Balai RW. I Jalan Sumbersari Gang III Kelurahan Sumbersari. Karya ini merupakan kreativitas warga Sumbersari RW. I yang diwujudkan secara swadaya, dari Tawangsari, Oleh Tawangsari dan untuk Tawangsari
Klojen,MC – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) menggelar ruwatan dengan tujuan untuk mengucap syukur dan meminta Tuhan YME agar Kota Malang dihindarkan dari segala musibah dan marabahaya. Dimulai dengan kirab sesaji di depan Balaikota Malang lalu dilanjutkan sampai Alun-alun Kota Malang, Senin (17/10).
Hal itu dimaksudkan untuk menjalani lelaku resik, persembahan rasa syukur atas berbagai anugerah yang diterima masyarakat Kota Malang selama ini. Dalam acara ruwatan kali ini juga diisi dengan berbagai acara, yakni wayang kulit dengan dalang Ki Sapani Anom (Gondo) Carito, wayang kulit hiburan dengan dalang Ki Ardhi Poerbo Antono, pencak silat, kuda lumping, perkusi dan akrobatik.
Sesepuh paguyuban, Purwoayu Mardi Utomo Sutrimo mengungkapkan bahwa dengan adanya ruwatan dimaksudkan untuk mengusir sengkala. Menyempurnakan dan membersihkan hal-hal negatif dari berbagai penjuru mata angin.
“Kami berharap dengan adanya ruwatan ini Kota Malang bisa semakin baik, terhindar dari segala musibah dan marabahaya,” jelasnya.
Dengan membacakan doa tulak tanggul, menyingkirak sengkala dari timur kembali ke timur, sengkala dari selatan kembali ke selatan. Sengkala dari barat kembali ke barat, sengkala dari uatara kembali ke utara, sengkala dari atas kembali ke atas, sengakala dari bawah kembali ke bawah.
Di sisi lain, salah seorang pegiat seni yakni Agus Mardianto menyambut baik adanya kegiatan ini karena bisa menjadi ajang apresiasi seniman di Kota Malang. Mereka bisa menampilkan kemampuan dan berbagai atraksi.
“Dari berbagai ajang di Jatim, atraksi keseniaan yang kami bawakan sudah sering menjadi juara, kami berharap agar Disbudpar rutin menggelar kegiatan seperti ini sehingga kesenian di Kota Malang yang akan tetap lestari,” harapnya. (cah/may)
Meriahnya Jalan Sehat Dispenda, Sembari Ajak Warga Sadar Pajak
Meriahnya Jalan Sehat Dispenda, Sembari Ajak Warga Sadar Pajak
Klojen,MC – Jalan sehat sadar pajak 2016 yang digelar Pemerintah Kota Malang mendapat sambutan sangat antusias dari masyarakat. Sejak dimulai pukul 06.00 WIB hingga kegiatan usai, masyarakat sudah memadati area tugu depan Balaikota Malang, Minggu (16/10).
Terlebih saat Wakil Wali Kota Malang, Drs. Sutiaji membacakan siapa peraih hadiah utama berupa mobil, masyarakat yang hadir pun dibuat deg-degan. Saat disebutkan salah satu pemenangnya adalah Nurhadi, warga Kelurahan Bareng suasana panggung hiburan menjadi semarak.
Susana semakin meriah saat Wawali Sutiaji menyumbangkan lagu didampingi artis-artis cantik dari kelompok musik Monata, masyarakat yang menonton ikut bergoyang dan bersenandung. Banyaknya peserta jalan sehat membuat agenda tahunan yang dimotori oleh Dinas Pendapatan Kota Malang ini semakin menarik .
Wawali Sutiaji memuji antusiasme warga yang mengikuti jalan sehat ini, sebab mereka terbukti memiliki kesadaran untuk membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran untuk membayar pajak tidak lagi dianggap sebagai sebuah kewajiban tetapi menjadi kebutuhan.
“Banyaknya inovasi yang dibuat Dispenda Kota Malang merupakan gebrakan yang bagus, kedepan harus ditingkatkan lagi,” imbaunya.
Adanya program seperti sunset policy membuat masyarakat lebih dimudahkan untuk bisa membayar pajak tanpa takut adanya denda. Ini mendorong iklim yang bagus bagi pemerintah kedepan untuk bisa semakin banyak lagi melakukan inovasi dan gebrakan guna mendukung pembangunan Kota Malang.
Selain itu, adanya fasilitas dari Pemkot Malang seperti bus sekolah gratis, pengurusan administrasi kependudukan secara gratis pula, merupakan rangkaian bagian dari suksesnya pembayaran pajak. Untuk itu, Drs. Sutiaji mengajak masyarakat agar semakin taat lagi untuk membayar pajak karena manfaatnya juga akan kembali ke masyarakat sendiri.
Salah seorang peserta jalan sehat, Budi Santoso mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Sebab ia bersama keluarga bisa refreshing di tengah padatnya rutinitas kerja. “Meski belum beruntung mendapat hadiah, saya senang mengikuti jalan sehat sebab bisa melihat langsung orkes kegemaran saya yakni Monata,” katanya. (cah/may)
Kota Malang Jadi Salah Satu Role Model Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Kota Malang Jadi Salah Satu Role Model Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Klojen, MC – Menjadi sebuah kebanggaan bagi Kota Malang, karena telah dipercaya oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menjadi salah satu dari 58 Kabupaten atau Kota lainnya di Indonesia sebagai role model penyelenggaraan pelayanan publik.
Hal itu tertuang dalam SK Menpan dan RB Nomor 191 Tahun 2016 tentang penetapan 59 Kabupaten/Kota sebagai role model penyelenggaraan pelayanan publik.
Penetapan Kota Malang sebagai role model penyelenggaraan pelayanan publik didasarkan pada hasil survei kepuasan masyarakat, pengelolaan pengaduan pelayanan publik, serta inovasi pelayanan publik yang dilakukan Pemerintah Kota Malang.
Menurut Kepala Bagian Humas Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, S. Sos., Pemkot Malang akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang ada. “Kesemuanya itu, semata-mata bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik pada warga Kota Malang,” tambahnya pada hari Sabtu (15/10)
“Satu lagi yang menjadi kebanggaan yaitu Kota Malang menjadi satu dari lima Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terpilih selain Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Banyuwangi,” jelasnya lagi.
“Ke depan, Kementerian PANRB akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap unit penyelenggara pelayanan publik pada 59 Kabupaten/Kota ini secara berkala, untuk menilai sejauh mana kondisi pelayanan publik yang dilaksanakan di daerah tersebut,” ujar Kabag Humas Kota Malang itu. (say/may)