MALAM PENGANUGERAHAN PEMENANG LOMBA KARNAVAL SUMBERSARI BERSATU

MALAM PENGANUGERAHAN PEMENANG LOMBA KARNAVAL SUMBERSARI BERSATU

Minggu,4 September 2016 Pukul 19.00 bertempat di Kantor Kelurahan Sumbersari di Gelar Acara Malam Penganugerahan Pemenang Lomba Karnaval Sumbersari Bersatu Tahun 2016 sekaligus Pembubaran Panitia PHBN Tingkat Kelurahan Sumbersari

Selamat Kepada Para Pemenang dan bagi yang belum menang tetap semangat untuk tetap berprestasi dan Kepada seluruh panitia, Atas Nama Kelurahan Sumbersari Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuannya sehingga acara Karnaval sumbersari bersatu dapat terlaksana dengan sukses

Penganugerahan dan Pameran Inotek Kota Malang 2016

Penganugerahan dan Pameran Inotek Kota Malang 2016

Penganugerahan dan Pameran Inotek Kota Malang 2016

Klojen, MC – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang menggelar Penganugerahan dan Pameran Inovasi Teknologi (Inotek) Kota Malang 2016 di Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, Jumat (2/9)

Walikota Malang H. Moch. Anton foto bersama pemenang lomba, Jumat (2/9)

Walikota Malang H. Moch. Anton, Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji, Sekretaris Daerah Kota Malang Dr. Idrus Achmad, M.Si, serta para kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang hadir dalam gelaran ini.

Penganugerahan dan Pemeran Inotek dilaksanakan dalam rangka memberikan pengakuan dan apresiasi yang tinggi terhadap upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat dalam memajukan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek.

“Disamping itu, melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mengapresiasi dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan perhatian pada pentingnya keunggulan inovasi teknologi dan kreativitas manusia, pembangunan dan pendayagunaan iptek dalam kegiatan ekonomi dan daya saing sekaligus sebagai pengakuan terhadap prestasi masyarakat yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat Kota Malang” tutur Kepala Bappeda Kota Malang, Drs. Wasto, SH, MH dalam sambutannya.

Lomba Inotek yang terbagi menjadi empat kategori bidang inovasi yaitu bidang agribisnis, energi, teknologi informasi dan komunikasi, serta bidang lingkungan hidup itu dinilai oleh tim juri yang berasal dari perwakilan perguruan tinggi di Kota Malang yaitu Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Sementara itu Walikota Malang H. Moch. Anton menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan Lomba Inotek Kota Malang 2016 dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan guna memunculkan generasi muda yang kreatif dan berdaya guna serta dapat menghasilkan, karena saat ini sudah memasuki era ekonomi kreatif.

Pada kesempatan ini pula, pria yang akrab disapa Abah Anton oleh warga Kota Malang ini menyerahkan secara langsung hadiah lomba dengan total hadiah Rp 60 juta kepada para pemenang. (say/yon)

Pendidikan Harus Bisa Menciptakan Generasi Tangguh

Pendidikan Harus Bisa Menciptakan Generasi Tangguh

Pendidikan Harus Bisa Menciptakan Generasi Tangguh

Klojen, MC – Suasana menarik tersaji indah ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Muhadjir Effendy, Wali Kota Malang H. Moch. Anton dan Bupati Malang Rendra Kresna bermain ketoprak bersama.

Mendikbud RI bersama Walikota Malang dan Bupati Malang saat bermain ketoprak bersama, Jumat (2/9)

Penampilan apik dari Mendikbud dan pejabat tinggi di Malang itu membuat suasana di Pendopo Kabupaten Malang menjadi semakin meriah. Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga turut hadir dalam perhelatan ini, Jumat (2/9).

Dalam pembukaan Pekan Budaya Indonesia 2016 ini Menteri Muhadjir yang berperan sebagai Batara Brahma banyak memberikan pesan kepada segenap warga Malang terutama untuk kembali menghidupkan budaya sebagai senjata agar bisa memenangi persaingan global.

Menteri Muhadjir mengungkapkan, pendidikan hendaknya tidak hanya memunculkan angka di rapor sekolah. Pendidikan jangan hanya terfokus kepada pelajaran di sekolah saja, menurutnya pendidikan harus juga mengasah budi pekerti dan budaya.

“Saya berharap ke depan pendidikan kebudayaan banyak disampaikan di sekolah, sehingga budaya bisa tetap hidup sejak dini dan merasuk dalam jiwa anak-anak sejak masih di bangku sekolah,” harapnya, Jumat (2/9).

Ke depan, imbuhnya, pendidikan juga harus bisa menciptakan generasi yang tangguh dan tidak cengeng. Jangan sampai hanya gara-gara hal yang tidak seharusnya menjadi masalah besar, guru yang menjadi pendidik siswa harus berhadapan dengan pihak yang berwajib.

“Saya tidak setuju kekerasan kepada anak. Namun kalau guru mencubit siswa untuk mendidik, ya jangan dilaporkan ke polisi. Kalau itu terjadi terus tentu tidak ada orang yang mau jadi guru lagi,” tukasnya.

Ditambahkannya, saat ini bangsa Indonesia sedang membutuhkan guru-guru hebat yang bisa melahirkan generasi yang berkepribadian kuat, mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, tidak lembek dan rapuh.

“Apapun kurikulumnya, asal gurunya hebat, maka tidak akan ada masalah memakai kurikulum 2004, 2013 ataupun kurikulum 3400,” tegasnya.

Senada dengan Menteri Muhadjir, Gubernur Jatim Soekarwo juga mendukung penuh masuknya pendidikan kebudayaan di sekolah-sekolah. Bahkan orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi Jatim ini mendeklarasilam Jatim sebagai provinsi budaya. (cah/yon)

Dinas Kominfo Gelar Pelatihan Evaluasi Infrastuktur Telematika

Dinas Kominfo Gelar Pelatihan Evaluasi Infrastuktur Telematika

Dinas Kominfo Gelar Pelatihan Evaluasi Infrastuktur Telematika

 

Blimbing,MC – Berkembangnya teknologi yang kian hari kian berkembang pesat, dibutuhkan sumber daya manusia di Kota Malang  yang mumpuni agar bisa mengambil banyak manfaat. Dinas Kominfo Kota Malang melalui bidang Aplikasi dan Telematika (Aptika) menggelar workshop Monitoring dan Evaluasi  Infrastruktur Telematika Kota Malang di Hotel Savana, Kamis (1/9).

Workshop Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur Telematika Kota Malang di Hotel Savana, Kamis (1/9)

Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, Zulkifli Amrizal S.Sos., M.Si mengungkapkan monitoring dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi. Dari berbagai proses itu, nantinya akan dapat digunakan untuk membantu keputusan manajemen program.

Monitoring selain digunakan untuk mengukur kegiatan yang sudah berjalan, juga dapat digunakan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses kegiatan selanjutnya,” jelas Zulkifli Amrizal S.Sos., M.Si.

Dengan pelaksanaan monitoring yang sungguh-sungguh akan memberikan sumbangan tertentu terhadap pengendalian, pelaksanaan dan perbaikan suatu kegiatan. Melalui acara yang digelar Kominfo ini diharapkan permasalahan yang muncul dari infrastruktur Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) di Kota Malang dapat diketahui, diminimalisir dan diperbaiki.

“Kegiatan ini juga digunakan untuk mengukur proses perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan,” terangnya.

Sebagai tindak lanjut dari monitoring dan evaluasi untuk mengatasi permasalahan kurangnya kemampuan SDM, maka kegiatan kali ini diisi workshop dasar jaringan komputer. Dengan adanyaworkshop dasar jaringan komputer ini, SDM pengelola TIK di masing-masing SKPD di Kota Malang bisa menangani masalah yang terjadi saat ada jaringan bermasalah.

Ke depan, selain masalah jaringan berbagai pelatihan dengan tema yang lain juga akan terus dilakukan terkait tugas pokok sebagai pengelola TIK di masing-masing SKPD. Kadis Kominfo juga berharap adanya masukan dan kritikan terkait pengelolaan TIK di Kota Malang guna menunjang dan meningkatkan pelayanan publik.

“Teknologi informasi baru yang ada saat ini hampir bisa menghilangkan biaya fisik komunikasi dan meringankan beban kerja serta mendekatkan jarak. Jika kita bisa menggunakan teknologi secara bijak, maka kita juga yang akan menuai hasil,” pungkasnya. (cah/may)