Dari buku yang diluncurkan ini, Wali Kota Malang mengatakan akan membantu untuk memperkenalkan kepada para siswa SD, SMP dan juga SMA berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Sehingga dari buku tersebut bisa menjadi salah satu rujukan bagi kalangan pelajar dalam memahami seni budaya.
Ditambahkan orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Malang itu, hal ini sesuai dengan salah satu pesan dari Mbah Yongki yaitu jangan tangisi ketika aku meninggal tapi bagaimana generasi penerus bangsa ini bisa mewarisi dan melanjutkan karya-karya yang telah diukir selama ini.
“Seperti halnya Mbah Yongki bahwa dalam hidup itu harus berkarya, jika tidak berkarya maka kita belum bisa disebut hidup. Pesan ini sangat mendalam dan penuh makna. Bahwasannya selama kita hidup harus bermanfaat bagi orang lain,” beber Sutiaji.
Lebih jauh dia menyampaikan makna yang lebih mendalam yaitu bahwa urip iku urub lan urub iku urip. Dalam hidup ini pasti ada perbedaan, dan pada dasarnya berbeda itu indah jika kita dapat saling menghargai. “Maka dari itu, mari jadikan perbedaan itu sebagai sebuah kekuatan,” ajak Sutiaji.