Kemenpar RI Apresiasi Program Pariwisata Kota Malang

Kemenpar RI Apresiasi Program Pariwisata Kota Malang

Kemenpar RI Apresiasi Program Pariwisata Kota Malang

Klojen, MC – Pelataran Alun-alun Tugu yang berada di depan Balai Kota Malang diserbu ratusan warga. Selain ada berbagai pameran, dalam acara Malang City Tourism Of The World ini warga sangat antusias untuk menyaksikan penampilan artis ibukota yaitu Anang Hermansyah dan Sherly, Minggu (8/11).

Video mapping di Balai Kota Malang memukau para hadirin, Minggu (8/11)

Selain itu, adanya pertunjukan pesta kembang api dan laser juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dan tamu undangan. Dalam acara ini, selain Wali Kota Malang, H. Moch. Anton dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. Saifullah Yusuf, juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI, Duta Indra Siregar.

Setelah acara pembukaan, acara kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan seni budaya yang dikemas dengan apiknya karena dipadukan dengan seni modern. Seperti halnya tari remo yang mengundang perhatian para pengunjung dan tamu undangan.

Yang tak kalah menarik adalah saat Anang Hermansyah dan Sherly yang tampil sangat menghibur. Kedua penyanyi tersebut tak segan menghampiri para penonton dan mengajak bernyanyi bersama. Bahkan ketika Sherly tampil, Walikota Malang pun ditarik ke atas panggung untuk berduet menyumbangkan suara emasnya.

Tak lama kemudian, Balai Kota Malang tiba-tiba gelap gulita. Berselang beberapa detik, pancaran sinar laser (video mapping) dan berbagai keunikan yang ditampilkan membuat pengunjung tercengang. Selain keindahan Kota Malang yang indah ditunjukkan dengan cahaya laser, berbagai tokoh dan program pembangunan Kota Malang ke depan juga disuguhkan dengan sangat memukau.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si mengatakan jika pihaknya akan selalu menggelar event-event berkaliber nasional dan internasional di Kota Malang. “Kota ini sudah siap go internasional, terutama dari sisi pariwisata,” ujarnya.

Terpisah, perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI, Duta Indra Siregar sangat mengapresiasi apa yang dipersembahkan Kota Malang tersebut. “Semua sudah bagus, dan mungkin hanya membutuhkan beberapa perbaikan sarana prasarana, SDM dan akses akodomodasi,” jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, wisatawan yang datang ke kota (Malang) ini akan merasa nyaman dan aman. “Target kunjungan wisata pemerintah tahun ini sekitar satu juta dan di tahun 2019 bisa terealisasi 20 juta. Dari besaran itu, daerah rata-rata menyumbang dua persen. Kami berharap Kota Malang bisa terus berbenah dan berkontribusi besar,” pungkas Indra. (say/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2015/11/kemenpar-ri-apresiasi-program-pariwisata-kota-malang/#ixzz3r3flESPe

Wagub Jatim: Kota Malang Bisa Jadi Contoh Kota Lain

Wagub Jatim: Kota Malang Bisa Jadi Contoh Kota Lain

Wagub Jatim: Kota Malang Bisa Jadi Contoh Kota Lain

Klojen, MC – Guna meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Malang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang menggelar berbagai pameran di depan Balai Kota Malang sejak Sabtu pagi (7/11) hingga Minggu malam (8/11). Di seputaran Alun-alun Tugu ini dipamerkan berbagai foto Malang tempo dulu dan sekarang (dalam satu bingkai foto_red), pameran batu akik dan keris, wisata kuliner, serta arca dari industri gerabah.

Walikota Malang, H. Moch Anton mendampingi Wagub Jatim dan tamu istimewa lainnya saat mengunjungi stan pameran, Minggu (8/11).

Pameran ini disambut dengan sangat antusias oleh warga masyarakat dan warga negara asing yang mengetahui adanya pameran ini. Pada Minggu malam (8/11), acara yang bertajuk ‘Malang City Tourism of The World’ ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. Saifullah Yusuf, Wali Kota Malang, H. Moch. Anton dan pihak terkait lainnya.

Menurut Wali Kota Malang H. Moch. Anton, pihaknya akan segera merealisasikan pasar seni dan oleh-oleh khas Malang yaitu di kawasan Pasar Bareng. “Kita akan menampung para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah_red) dan penjual oleh-oleh di Bareng yang saat ini masih berupa pasar Bareng. Kita akan melakukan pembangunan secepatnya, dan diperkirakan diawal tahun 2016 nanti sudah mulai ada pembangunan,” ujar pria yang kerap disapa Abah Anton itu.

Dengan adanya pasar seni itu, kata dia, bisa dipastikan akan meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Malang, meningkatkan ekonomi kerakyatan, dan akan kami kemas semenarik mungkin. Dengan demikian bagi wisatawan yang datang ke kota (Malang) ini akan dibuat merasa rugi jika tidak datang ke pasar seni ini. “Selain itu, hal ini juga sebagai program pemberdayaan serta penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini masih belum mempunyai tempat berjualan yang strategis,” imbuh politisi PKB itu.

Program ini mendapat sambutan positif dari Wagub Jatim, Drs. Saifullah Yusuf yang sangat mengapresiasi pembangunan pasar seni. Menurut pria yang biasa dipanggil Gus Ipul itu, potensi Kota Malang sangat luar biasa dan menjadi tolak ukur bagi Jawa Timur bahkan bagi Indonesia. “Ini bisa menjadi contoh bagi kota lain, dan kemajuan Jatim salah satu penopang kuatnya dari Kota Malang, baik dari faktor pariwisata, pendidikan, dan UMKM,” terangnya. (say/yon)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2015/11/wagub-jatim-kota-malang-bisa-jadi-contoh-kota-lain/#ixzz3r3eWrtQM

Sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945

Sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945

Hari Pahlawan 10 November 1945 merupakan peringatan tahunan untuk memperingati Pertempuran Surabaya, dimana pasukan-pasukan pro kemerdekaan Indonesia bersama para milisi bertempur melawan pasukan Inggris dan Belanda sebagai bagian dari Revolusi Nasional Indonesia. Pertempuran Surabaya yang menjadi latar belakang sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945 sendiri mencapai puncak pada bulan tersebut, dimana terjadi pertempuran yang dianggap sebagai pertempuran revolusi paling berat dan kemudian menjadi simbol perlawanan bagi tentara Indonesia. Pertempuran yang dianggap sebagai sebuah aksi heroik ini membantu menggembleng rakyat Indonesia dan sokongan dari pihak internasional untuk Indonesia. Pertempuran Surabaya ini terjadi dari tanggal 27 Oktober hingga 20 November tahun 1945 dengan jumlah tentara 20.000 infanteri dan 100.000 pasukan milisi di sisi Indonesia, sementara pihak Inggris menyerang dengan 30.000 pasukan ditambah dengan tank, pesawat, dan kapal perang.

Latar Belakang Mengenai Terjadinya Perang Surabaya
Sejarah Peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 tidak akan dimulai jika pada tanggal 17 Agustus tahun 1945, Soekarno dan Hatta tidak mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta 2 hari setelah menyerahnya kekaisaran Jepang pada perang Pasifik. Berita tentang kemerdekaan ini kemudian menyebar ke seluruh kepulauan, membuat masyarakat Indonesia merasakan sebuah kebebasan dimana mereka kemudian menjadi pro-republik. Dalam beberapa minggu setelah itu, terjadi sebuah kekosongan kekuatan baik dari luar maupun dalam Indonesia, menciptakan atmosfir ketidak pastian dan kesempatan bagi beberapa pihak. Benar saja, hal ini digunakan oleh sekelompok pasukan Belanda yang dibantu oleh beberapa pasukan Jepang untuk menaikkan bendera Belanda di luar Hotel Yamato pada tanggal 19 September 1945. Hal ini membuat tentara milisi Indonesia murka, dimana mereka menghabisi pasukan gabungan kecil milik Belanda dan Jepang demi merobek bagian biru dari bendera Belanda tersebut. Karena kekacauan ini, salah satu pemimpin kelompok Belanda yang bernama Mr Ploegman ikut terbunuh.

Perang Surabaya yang nantinya akan menuliskan sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 sudah menyalakan api kecilnya ketika seorang Komandan senior Jepang di Surabaya yang bernama Shibata Yaichiro memutuskan untuk mendukung Republik dan menyatakan bahwa ia siap membantu Indonesia dengan suplai persenjataan. Sayangnya pada tanggal 3 Oktober Shibata menyerah kepada kapten AL Belanda, dimana ia kemudian memerintahkan tentaranya untuk memberikan senjata mereka yang tersisa kepada rakyat Indonesia. Seharusnya, rakyat Indonesia memberikan senjata-senjata mereka kepada sekutu, tapi mereka menolak melakukan hal tersebut.

Pertempuran Surabaya yang melatar belakangi sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 memasuki babak baru pada tanggal 26 Oktober 1945 saat A.W.S. Mallaby mencapai sebuah kesepakatan dengan Mr Suryo yang saat itu menjadi gubernur Jawa Timur bahwa tentara Inggris tidak akan menyuruh tentara atau milisi Indonesia untuk menyerahkan senjata mereka.

Terjadinya Pertempuran Surabaya
Awal terjadinya Pertempuran Surabaya yang nantinya diperingati sebagai sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 adalah pada tanggal 27 Oktober 1945 dimana sebuah pesawat milik Inggris dari Jakarta menyebarkan selebaran di atas Surabaya yang memaksa para tentara dan milisi Indonesia untuk menyerahkan senjata mereka. Hal ini membuat geram pemimpin tentara dan milisi Indonesia karena dinilai sebagai pelanggaran akan perjanjian yang telah dibuat oleh Mallaby. Pada tanggal 28 Oktober, serangan terhadap tentara Inggris dilancarkan di Surabaya dan menewaskan sekitar 200 prajurit. Karena hal inilah, pihak Inggris menerbangkan Soekarno, Hatta, dan Amir Syarifuddin Harahap untuk bernegosiasi tentang gencatan senjata. Bahkan setelah gencatan senjata disepakati kedua pihak, pertempuran kembali berlanjut karena masalah komunikasi dan kedua pihak yang saling tidak percaya satu sama lain.

Pada tanggal 30 Oktober 1945, A.W.S Mallaby sedang melakukan perjalanan ke Surabaya dengan tujuan menyebarkan berita tentang persetujuan gencatan senjata kepada tentaranya. Ketika mobilnya mulai mendekati pos tentara Inggris di gedung Internasional dekat Jembatan Merah, tiba-tiba sekelompok milisi Republik Indonesia mengepungnya dan menembak Mallaby. R.C. Smith yang melihat kejadian ini melempar granat dari mobilnya ke arah dimana ia kira penembaknya bersembunyi. Meskipun ia tidak tahu apakah granat tadi mengenai target, ledakan granat menyebabkan terbakarnya kursi belakang dari mobil tadi. Beberapa sumber bahkan menyatakan bahwa ledakan inilah yang membunuh Mallaby. Terlepas dari semua itu, kematian Mallaby menjadi titik tolak yang amat signifikan karena kejadian itulah yang mencatatkan Awal Sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945.

Philip Christison yang saat itu menjabat sebagai Letnan Jendral murka luar biasa ketika mendengar Mallaby tewas di Surabaya. Karena hal ini, pihak Inggris mengirimkan pasukan tambahan yang dipimpin oleh Mayor Jendral Robert Masergh bersama Sherman dan tank Stuart, 2 cruiser dan 3 kapal penghancur sebagai pendukung. Pada tanggal 10 November, pasukan Inggris mulai maju secara metodikal di sepanjang kota dengan menggunakan bombardir laut dan udara sebagai pelindung mereka. Terlepas dari perjuangan rakyat Indonesia yang luar biasa, hampir seluruh kota Surabaya berhasil diduduki dan pertempuran diakhiri setelah tiga minggu pada 29 November. Pertempuran tersebut mengambil nyawa 6.300 hingga 15.000 tentara Indonesia dan perkiraan 200.000 orang yang kabur dari kota tersebut sementara Inggris hanya 600 jiwa.

Karena pertempuran Surabaya ini, pihak internasional melihat bahwa kelompok milisi dan tentara Indonesia tidak boleh diremehkan, karena tentara yang paling menakutkan ialah tentara yang tak lagi takut mati, tepat seperti tentara-tentara Indonesia yang bertempur. Mengingat pertempuran ini sangat besar, pada tahun 2013 ada sebuah film Indonesia berjudul Sang Kiai yang menunjukkan bagian awal dari perang yang menuntun pada sejarah Hari Pahlawan Nasional 10 November 1945 ini.

Sekian artikel singkat mengenai Sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945, semoga menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat untuk anda semua. Terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk berkunjung di halaman kami

 

dikutip dari beberapa sumber

Buka Turnamen PJS, Panpel Siapkan Panggung Raksasa untuk Presiden Jokowi

 

Buka Turnamen PJS, Panpel Siapkan Panggung Raksasa untuk Presiden Jokowi

Foto: Pengerjaan setting panggung terbuka di dalam stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang terus dikebut menjelang pembukaan turnamen Piala Jendral Sudirman, Selasa (10/11/2015) malam. Foto diambil Minggu (8/11). Dok foto: Choirul Ameen.

KEPANJEN, MPagi – Menjelang laga pembukaan Turnamen Indonesia Championship Jenderal Sudirman (ICJS) yang akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, kabupaten Malang, yang menyisakan dua hari lagi, pihak panpel pembukaan turnamen ini terus melakukan persiapan. Bahkan, pengerjaan penyiapan lokasi pembukaan turnamen yang dipastikan akan dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ini terkesan dikebut hingga malam hari.

Pemandangan persiapan pembukaan yang dikebut ini setidaknya terlihat dua hari terakhir. Pada malam hari, lampu stadion Kanjuruhan harus dinyalakan untuk penerangan pekerja sekaligus untuk uji coba kesiapan lampu karena pembukaan digelar malam hari.

Saat dikonfirmasi awak media soal kesiapan ini, ketua Panpel Pertandingan, Abdul Haris mengatakan, pihaknya terus melakukan persiapan mengingat laga pembuka Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruan juga akan disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo. Dikatakan, beberapa hari terakhir pihaknya sedang mempersiapkan ‘setting stadion’ untuk perhelatan konser musik sekaligus lapangan pertandingan sepak bola. Termasuk untuk tamu penting Presiden RI.

Pantauan Malang Pagi, Minggu (8/11/2015) sore, persiapan yang sudah dilakukan adalah pemasangan dua layar lebar raksasa di sebelah kanan-kiri papan skor berikut perlengkapan lightingnya. Sementara, yang tengah dikerjakan para pekerja saat ini adalah setting panggung yang lokasinya depan tribun sebelah selatan. Rencananya, pangung ini juga akan dipakai konser grup band Slank yang akan menjadi pembuka turnamen Piala Jenderal Sudirman, yang akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, 10 November 2015 mendatang. Penampilan Slank akan menghibur penonton dan Aremania selama sekitar satu jam nantinya.

Presiden Jokowi dipastikan akan membuka Turnamen Indonesia Championship Jenderal Sudirman (ICJS) di Stadion Kanjuruhan, kabupaten Malang, Selasa (10/11/2015) malam. Kabarnya, rombongan Presiden akan mendarat di stadion kebanggaan warga Malang ini menggunakan pesawat helikopter.

Dari rencana diak agenda lawatan Presiden yang diterima Malang Pagi, Jokowi diperkirakan mendarat di komplek stadion Kanjuruhan sekitar pukul 18.15 WIB bersama Hj Iriana Joko Widoodo. Selanjutnya, pada 18.30 WIB, Jokowi akan membuka turnamen ICJS ditandai dengan prosesi kick-off bola menandai dimulainya turnamen yang digelar Mahaka Sport dan TNI ini. Rombongan Jokowi langsung menuju tribun VVIP untuk menikmati laga pembuka trunamen antara Arema Cronus vs Persegres Gresik United.

Seremonial sebelum pembukaan sendiri akan digelar panpel pertandingan bersama pihak sponsor dengan menampilkan sejumlah rangkaian acara. Acara pembukaan ini mendatangkan MC Efendi Gozali. Acara pembukaan ini diperkirakan akan meriah dan menghibur penonton yang akan memadati seluruh tribun stadion dengan kapasitas 35.000 penonton ini.

Sebelum kedatangan Jokowi membuka turnamen ICJS di stadion Kanjuruhan ini, Presiden telah melakukan rangkaian kunjungan ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Diantaranya, mengikuti upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 November yang digelar di komplek Tugu Pahlawan Kota Surabaya. Dalam kesempatan ini, Presiden beserta Ibu Hj Iriana Joko Widodo juga secara simbolik memberikan bingkisan kepada para pelaku dan keluarga perintis Kemerdekaan RI. Yakni, kepada sejumlah 102 orang perintis dan 100 orang pejuang vetaran.

Sekadar diketahui, turnamen Piala Jenderal Sudirman diikuti 14 tim Liga Super Indonesia dan PS TNI. Turnamen ini digelar terbagi dalam tiga grup dan menyediakan hadiah utama Rp 2,5 miliar untuk tim juara. (rul)

dikutip dari malangpagi.com

SUMBERSARI OKE

Exit mobile version