Tak kurang dari 1.300 Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kota Malang tahun ini direncanakan akan segera diangkat menjadi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) maupun Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini mengacu kepada kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB). Pasalnya Kota Malang diberi kuota 3.600 tenaga kontrak yang bisa diangkat menjadi ASN.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM usai upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Balai Kota Malang, Kamis (2/5/2024) menambahkan bahwa selain itu, 40 sekolah yang terdiri dari SDN, SMPN dan TK, akan diperbaiki gedungnya serta sarana prasarananya akan ditambah.
Menurut Wahyu, sebagai kota yang mengusung label Kota Pendidikan, maka ditargetkan mutu dan kualitas pendidikan akan lebih baik lagi. “Dengan demikian, nantinya akan melahirkan generasi masa depan sesuai harapan bersama,” imbuhnya.
“Selama ini memang ada beberapa hal yang harus kita perjuangkan saat ini. Salah satunya yang berkaitan dengan status dari tenaga-tenaga kontrak. Banyak keluhan-keluhan dari para GTT dan PTT, sehingga harapannya apa yang dikeluhkan mereka bisa terwujud, yaitu menjadi ASN,” urai Wahyu.
Disampaikan pria asli Kota Malang ini bahwa pihaknya beberapa waktu lalu diundang dan dikumpulkan oleh MenPANRB.” Ketika itu juga ada presentasi dari Pak Menteri Pendidikan, dan memang di tahun 2024 ini mudah-mudahan semua yang menjadi harapan GTT dan PTT itu menjadi kenyataan,” jelasnya.
Pengangkatan GTT, PTT, perbaikan gedung dan sarana sekolah menjadi kado istimewa pada peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini, khususnya dari KemenPANRB. Pada kesempatan ini, Pemkot Malang juga menyerahkan sejumlah penghargaan bagi siswa berprestasi serta menerima bantuan untuk perbaikan beberapa gedung sekolah.