Komitmen Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM untuk terus menguatkan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang mendapatkan apresiasi di tingkat nasional. Kali ini penghargaan yang diraih adalah Indonesia Visionary Leader (IVL) 2023 kategori ‘Best in Creative Economy’ yang diserahkan langsung oleh diserahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) RI, Abdullah Azwar Anas, S.Pd., S.S., M.Si kepada Pj Wali Kota Malang di Jakarta, Kamis malam (26/10/2023).
“Sangat bersyukur Kota Malang memiliki segudang potensi ekonomi kreatif yang perannya semakin positif dan signifikan. Ini pula yang dipesankan Ibu Gubernur Jawa Timur untuk kami dorong terus sebagai kekuatan strategis,” jelas Wahyu saat ditemui usai menerima penghargaan.
IVL merupakan program rutin yang diselenggarakan untuk menggali upaya pemerintah daerah dalam merumuskan, mengomunikasikan, mengimplementasikan, sekaligus membudayakan visi kepemimpinaan kepala daerah di wilayah kepemimpinannya. Tema yang diusung tahun 2023 adalah ‘Pemimpin Sebagai Penjaga Resiliensi Ekonomi’ yang dinilai sangat relevan dengan kondisi sosial dan ekonomi saat ini.
Ekonomi kreatif banyak disebut sebagai sektor ekonomi yang mampu menjadi lokomotif gerak masa depan. Di Kota Malang, pertumbuhan ekonomi tahun 2022 mencatat rekor tertinggi dalam 15 tahun terakhir yakni pada angka 6,32 persen. Rekor tersebut tidak lepas dari sumbangsih 17 subsektor ekonomi kreatif yang tumbuh luar biasa hingga 10,01 persen di tahun yang sama.
“Ekonomi kreatif bersandar pada substansi nilai tambah atas kekayaan intelektual yang sumbernya kreativitas. Kota Malang alhamdulillah memiliki segudang prasyarat mewujudkan kota kreatif. Salah satunya adalah SDM yang mumpuni, di mana IPM kita tertinggi kedua se-Jatim yakni 82,71. Kemudian 70 persen penduduknya adalah usia produktif, termasuk anak-anak muda penuh talenta bahkan berkelas internasional. Selain itu juga terdapat puluhan komunitas pelaku kreatif dengan ratusan startup,” beber Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu menyampaikan, dengan dukungan nyata melalui kebijakan Pemkot Malang, berbagai potensi tersebut dirangkai dalam pola kolaboratif untuk menghadirkan ekosistem kreatif yang luar biasa. “Kreativitas arek-arek Malang ini sangatlah kaya, kita punya potensi besar di semua subsektor. Kita punya ratusan startup, termasuk studio-studio game dan animasi yang telah mendunia karya-karyanya,” tambahnya.
Pemkot Malang pun disebutkannya terus berkomitmen dalam penguatan ekraf di Kota Malang, termasuk mendukung pemberdayaan pelaku ekraf melalui program-program yang dijalankan secara kolaboratif dari hulu ke hilir. Diantaranya pembentukan Komite Ekonomi Kreatif, penetapan regulasi, peningkatan kapasitas pelaku ekraf, fasilitasi ratusan eceng kreatif, hingga pembangunan Malang Creative Center (MCC) yang hingga saat ini telah menggelar 2.217 event dengan melibatkan 1.933 pelaku ekraf, 148 kolaborator dan berdampak pada 114 ribu penerima manfaat.
“Apresiasi ini kami persembahkan untuk Bumi Arema, khususnya seluruh penggiat ekonomi kreatif Kota Malang yang terus mengembangkan ekraf. Kota Malang berkomitmen menjadi Kota Kreatif Dunia pada tahun 2025 mendatang. Untuk itu segala persiapan sedang kami lakukan bersama komunitas, pelaku ekraf, akademisi, dunia usaha hingga pelaku jasa keuangan dan perbankan. Bersama akan kita wujudkan Malang Kota Kreatif Dunia 2025,” pungkasnya antusias.