Peringatan Hari keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun pada Rabu (29/6/2022) di halaman Kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang berlangsung meriah. Acara diawali apel yang dipimpin oleh Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji.
Usai apel bersama dan penyerahan bantuan sembako, anak-anak muda yang tergabung dalam generasi berencana (Genre) unjuk kebolehan secara bergantian, seperti flashmob dan kesenian modern lainnya. Pada peringatan ini juga dimeriahkan pameran berbagai produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Setelah meninjau pameran UMKM, Ketua TP PKK Kota Malang menyampaikan pesan dan sesuai tema harganas ini, yaitu ‘Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting’, maka hendaknya semua elemen masyarakat, khusus kaum ibu rumah tangga berperan aktif dalam menekan angka stunting. “Salah satu contoh misalnya dengan memberi asupan makanan bergizi bagi anak, seperti sayuran, buah dan ikan yang memadai. Kami meyakini akan mencegah pemicu terjadinya stunting,” imbuh perempuan berhijab itu.
Disampaikan istri Wali kota Malang itu bahwa permasalahan stunting ini masih menyelimuti sejumlah daerah di negeri ini termasuk Kota Malang. Meski demikian, berbagai upaya akan terus digencarkan guna terus menekan angka 9,3 persen (angka besaran stunting di Kota Malang_red) menjadi di bawah 5 persen dalam tahun ini. Seperti halnya pemberian bantuan makanan bergizi dan penerapan pola hidup sehat di setiap rumah tangga.
Lebih jauh Widayati mengatakan, keluarga ini adalah komponen terkecil di masyarakat dan tentunya kalau berbicara keluarga pasti didalamnya ada bunda-bunda yang hebat serta luar biasa. “Maka dari itu ayo tetap semangat dan kreatif terkait bagaimana kita menjaga kesehatan keluarga kita, dan itu ada di tangan para kaum hawa,” tukasnya.
Dari sebuah keluarga, ungkap istri Wali Kota Malang itu, mempunyai dampak besar dalam menekan kasus terhambatnya tumbuh kembang anak ini. Jika semua keluarga sadar dan bergerak bersama, maka penuntasan masalah stunting ini bukan hanya mimpi belaka. “Sehingga yang perlu disadari bahwa penyelesaian masalah stunting ini menjadi tanggung jawab bersama dan bukan hanya pemerintah saja,” pungkas Widayati.(say/ram)