Arsip Kategori: BERITA MALANG RAYA

Kota Malang Jadi Jujugan Pelatihan Kota Tanpa Kumuh

Kota Malang Jadi Jujugan Pelatihan Kota Tanpa Kumuh

Kota Malang Jadi Jujugan Pelatihan Kota Tanpa Kumuh

Sukun,MC – Langkah membebaskan perkotaan dari kekumuhan dapat dimulai dengan membangun sanitasi yang bersih dan ketersediaan air bersih. Ini penting dilakukan karena membangun peradaban dimulai pembangunan sanitasi atau kamar mandi yang bersih. Selain itu, ketersediaan air bersih juga menjadi syarat dalam membebaskan dari kekumuhan. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim, H Saifullah Yusuf saat membuka Pelatihan Dasar Fasilitator Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Osp 6 Jawa Timur di Hotel Ijen Suites, Kota Malang, Jumat (19/8).

Pelatihan fasilitator program kota tanpa kumuh di Hotel Ijen Suites, Jumat (19/8)

Ia mengatakan, mewujudkan pemukiman ataupun kota layak huni dan berkelanjutan, serta bebas kumuh dapat dilakukan dengan 100 persen pelayanan sanitasi, 0 persen kekumuhan, dan 100 persen pelayanan air bersih. “Ingat selalu 100-0-100 dalam membangun kota tanpa kumuh. Sanitasi dan air bersih terpenuhi, maka zero kekumuhan dapat terwujud,” ujar Gus Ipul, panggilan Wakil Gubernur Jatim, melalui siaran pers Humas Setdaprov.

Selain itu, hadir dalam kegiatan ini mewakili Wali Kota Malang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pengawasan Bangunan Kota Malang (DPUPPB), Kota Malang, DR. Ir. Drs. Djarot Edy Sulistyono, M.Si., yang mengupas kesuksesan Kota Malang menjalankan program kota tanpa kumuh. Dalam pelatihan tahap kedua ini dihadiri sekitar 1.200 fasilitator dari berbagai daerah di Jawa timur.

Kepala DPUPPB juga mengungkapkan, Kota Malang sangat serius dalam menjalankan berbagai program yang intinya adalah untuk mengentaskan kampung kumuh. Tahun ini, Kota Malang telah menganggarkan dana sekitar Rp 10 miliar untuk menanggulangi dan mendukung program ini.

“Tidak sedikit kampung kumuh di Kota Malang yang saat ini sudah berubah menjadi kampung yang lebih bersih seperti di Jodipan dengan kampung warna warni, di Kesatrian dengan kampung tiga dimensi. Dengan keberhasilan Kota Malang dalam menangani kampung kumuh, diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Jatim.” jelasnya.

“Kami berharap, para fasilitator yang mengikuti kegiatan ini bisa menyampaikan kepada masyarakat, bagaimana merubah kampung kumuh menjadi indah, saya yakin dengan pengalaman para fasilitator kampung-kampung impian di Jatim akan semakin cepat menjadi kenyataan,” terang Gus Ipul. (cah/may)

Dispenda Kota Malang Luncurkan Program Sunset Policy

Dispenda Kota Malang Luncurkan Program Sunset Policy

Dispenda Kota Malang Luncurkan Program Sunset Policy

Klojen,MC – Kabar gembira bagi masyarakat Kota Malang untuk mendapatkan kemudahan dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Seusai peringatan upacara bendera 17 Agustus di Balai Kota Malang, Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Malang secara resmi meluncurkan program sunset policy, Rabu (17/8).

Launching program Sunset Policy Dispenda Kota Malang bertepatan HUT RI Ke-71 di Balikota Malang, Rabu (17/8)

Melalui program ini masyarakat mendapatkan pembebasan sanksi administrasi bagi penunggak pajak tahun 2012 ke bawah. Dengan adanya kemudahan ini diharapkan bisa menjadi ajang edukasi yang baik bagi peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.

Wali Kota Malang, H. Moch Anton mengaku senang dengan adanya terobosan dari Dispenda Kota Malang ini. Diharapkan penerimaan pajak di Kota Malang bisa terus meningkat.

“Kami berharap dengan adanya penghapusan denda pajak PBB yang belum terbayar, diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak,” tegas Abah Anton panggilan akrab Wali Kota Malang.

Kepala Dispenda Kota Malang, Ir. Ade Herawanto, MT., membenarkan saat ini telah me-launchingprogram sunset policy. Adanya program ini, diharapkan bisa memudahkan masyarakat untuk bisa membayar pajak dengan tepat waktu.

“Hari ini sunset policy kami launching, mulai besok program ini terus kami sosialisasikan ke masyarakat lebih luas lagi,” terang Kepala Dispenda Kota Malang itu. (cah/may)

Kemendagri Uji Publik RUU Pemilu Di Kota Malang

Kemendagri Uji Publik RUU Pemilu Di Kota Malang

Kemendagri Uji Publik RUU Pemilu Di Kota Malang

Blimbing, MC – Sebelum disahkan menjadi undang-undang,  Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan uji publik terhadap RUU Penyelenggaraan Pemilu. Dari beberapa provinsi, Kota Malang ditunjuk sebagai daerah untuk mewakili Jawa Timur. Dipilihnya Kota Malang, karena kota ini cenderung berada di tengah-tengah di wilayah provinsi Jawa Timur.

Uji publik RUU tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum, Senin (15/8)

Selain itu, di Kota Malang banyak sekali akademisi yang notabene berkompeten dalam menyikapi, memberikan masukan, maupun kritik terhadap sebuah RUU. Jadi, sangat tepat jika Kota Malang menjadi salah satu daerah untuk uji publik RUU Penyelenggaraan Pemilu ini, sehingga nantinya akan banyak masukan yang bisa diakomodir.

Hal itulah yang disampaikan oleh Sekjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri, Budi Prasetyo, setelah menjelaskan tentang pentingnya uji publik sebuah RUU di Hotel Atria Kota Malang, Senin (15/8).

Ditambahkan Budi, bahwa UU ini merupakan pelaksanaan dari putusan Mahkamah Konstitusi, yang menyebutkan jika tahun 2019 mendatang akan dilaksanakan pemilu serentak. “Hingga saat ini, RUU tersebut sudah masuk di DPR RI untuk dibahas dan digodok lebih lanjut. Maka dari itulah, kami gencar melakukan uji publik RUU ini ke beberapa provinsi di Indonesia,” imbuhnya.

“Dengan demikian, isu-isu krusial yang berkembang di masyarakat mengenai pemilu mulai kami inventarisir. Sebut saja misalnya tentang adanya calon tunggal kepala daerah, persyaratan parpol untuk bisa ikut pemilu, calon kepala daerah dari jalur independent, dan lain-lain,” sambung Budi.

Terpisah, Wakil Wali Kota Malang, Drs.Sutiaji mengatakan jika setiap daerah tentu harus siap jika nantinya RUU Penyelenggaraan Pemilu ini menjadi UU, karena tahapan atau semua prosedurnya sudah dilaksanakan dengan baik. “Salah satunya adalah dengan diadakannya uji publik ini yang sangat diharapkan setiap daerah. Termasuk Kota Malang, nantinya harus bisa menerima UU Penyelenggaraan Pemilu ini, karena hal itu juga amanat dari Mahkamah Konstitusi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Malang, Zainuddin mengatakan jika pihaknya hanya berharap adanya kepastian hukum tentang RUU ini, dan tahun ini selain pengesahan RUU menjadi UU, juga diharapkan aturan turunannya selesai. “Dengan adanya kepastian hukum ini, maka KPU daerah bisa bekerja dengan baik sesuai tahapan atau aturan yang berlaku,” tandasnya. (say/may)

Festival Dawai Nusantara Berlangsung Semarak

Festival Dawai Nusantara Berlangsung Semarak

Festival Dawai Nusantara Berlangsung Semarak

Lowokwaru, MC – Diawali dengan doa dalang asal Kota Malang, Ki Ardi Purbo Antono, Festivasl Dawai Nusantara (FDN) yang digelar di Taman Krida Budaya Jawa Timur langsung menggebrak. Kolaborasi musisi Malang dengan musisi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia menyuguhkan aksi panggung yang memikat, Jumat (12/8).

Penampilan para peserta FDN di Taman Krida Budaya Jatim

Diantara para musisi yang hadir, tampak musisi senior Irwansyah Harahap, Ari Moreno yang berkolaborasi dengan Malang Youth Orchestra. Kolaborasi ini semakin menambah semarak FDN yang dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kota Malang Yudhi K. Ismawardi, SH, M.Hum.

Yudhi mengaku senang dengan gelaran FDN yang kembali mengangkat Kota Malang melalui pagelaran musik. Menurutnya kota (Malang) ini selalu melahirkan musisi hebat sekelas Ian Antono yang tidak hanya berjaya di Indonesia saja tetapi sudah go international.

“Dulu musisi-musisi Malang banyak bermunculan dengan adanya Gedung Tenun. Saat ini di Taman Krida Budaya ini kami berharap lahir lagi musisi-musisi andal,” jelas Yudhi, Jumat (13/8).

Ditambahkannya, Kota Malang adalah kota yang sudah menjadi barometer musik di Indonesia. Karena itu jika FDN bisa meraih berjalan mulus, nantinya tinggal menunggu waktu saja akan bisa meraih kesuksesan di tingkat nasional bahkan internasional.

Sementara itu, inisiator FDN, Redy Eko Prasetyo mengungkapkan kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi pegiat seni dan masyarakat untuk memperlihatkan bagaimana kekayaan dan ragam bunyi-bunyian instrumen di nusantara. Menurut sejarahnya, di Malang ini, tepatnya di Candi Jago sudah terdapat relief dawai. yang berarti dawai di Malang sudah ada dahulu kala.

“Kami ingin dengan kegiatan ini bisa semakin banyak menggali seni budaya Indonesia, termasuk dawai agar bisa mendunia,” tegas Redy. (cah/yon)