Sambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Pemkot Malang Gelar Berbagai Lomba

Dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar berbagai lomba yang diikuti para Aparatur Sipil Negara (ASN), Perumda Tunas, Perumda Tugu TIrta serta dari jajaran Polresta Malang Kota, Kodim 0833 Kota Malang.

Lomba yang digelar diantaranya yaitu lomba baris berbaris, egrang, dagongan dan terompah panjang. Dari lomba-lomba itu sekaligus untuk terus menguatkan keakraban dan kebersamaan di antara para peserta.

Demikian yang disampaikan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, Kamis (10/8/2023). Ditambahkannya, dari berbagai lomba itu tentu memiliki makna dan filosofi tersendiri.

Baihaqi mencontohkan, untuk lomba baris berbaris mempunyai makna bagaimana kita bisa bersama-sama untuk mengatur langkahnya. “Kemudian lomba tradisional dagongan, lomba egrang dan lomba terompah panjang, itu semua dilakukan bersama dengan tim dan bisa diimplementasikan dalam bekerja, untuk melayani masyarakat,” bebernya.

Dalam setiap perlombaan yang telah digelar tersebut, Baihaqi mengatakan tentu dibutuhkan semangat kebersamaan tim dengan satu tujuan yang sama yaitu mencapai garis finish. “Untuk membangun teamwork dalam bekerja melayani masyarakat pun nantinya juga harus penuh semangat, kemudian kebersamaan dengan satu langkah, hati nuraninya sama, sehingga bisa terinspirasi seperti lomba terompah panjang,” sambungnya.

“Kalau kita tidak memiki semangat yang sama, langkahnya tidak sama, tentu tidak bisa cepat sampai finish. Begitu juga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jadi harapannya dari lomba yang kami gelar ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi dalam bekerja nanti,” pungkas Baihaqi.

PMI Kota Malang Intervensi Anak Berpotensi Stunting

Hingga saat ini, jumlah anak yang berpotensi stunting di wilayah Kelurahan Oro-Oro Dowo Kecamatan Klojen ada 11 anak. Dari jumlah tersebut Palang Merah Indonesia (PMI) kota Malang memberi upaya intervensi pencegahan stunting kepada tiga anak dengan memberikan makanan bergizi.

Mereka yaitu Erik Faizan Manggala yang tinggal di Jalan Muria IV/698 RW 04, Farah Mulya Ramdhania di Jalan Brigjen Slamet Riadi V/24 RW 04 dan Faldiano yang bermukim di Jalan Semeru RW 09.

Secara simbolis, pemberian makanan bergizi ini dilakukan oleh Lurah Oro-Oro Dowo, Solikin bersama jajaran pengurus PMI Kota Malang di Kantor PMI Kota Malang, Rabu (9/8/2023). Disampaikan Solikin, pihaknya akan terus bersinergi dengan berbagai pihak agar angka stunting di wilayahnya menjadi nol dalam waktu dekat sehingga akan mewujudkan generasi bangsa yang sehat dan berdaya saing.

Sementara itu, Sekretaris PMI Kota Malang, Samsul Hadi mengatakan jika pihaknya sengaja memberi bantuan langsung berupa makanan, agar bisa langsung dikonsumsi oleh sang anak. Bantuan makanan ini akan diberikan selama satu bulan dan diberikan setiap hari, dengan harapan nantinya ketiga anak tersebut terbebas dari stunting.

“Ini salah satu wujud kepedulian PMI bagi anak yang berpotensi stunting yang sekaligus untuk membantu Pemerintah, khususnya Pemkot Malang dalam upaya menekan angka stunting seminim mungkin. Kami juga mengajak berbagai pihak agar turut peduli agar apa yang dicanangkan Wali Kota Malang agar kota ini terbebas dari stunting dapat segera terealisasi,” imbuhnya.

Meski pemberian bantuan makananan ini hanya dalam satu bulan, namun Samsul optimis nantinya akan ada perubahan yang signifikan bagi ketiga anak tersebut. “Tentu kami sudah menentukan menu yang cocok bagi anak dan dengan gizi tinggi, harapannya dalam waktu satu bulan pasti nantinya ada hasilnya,” yakinnya.

Bentuk Satlinmas Tangguh Lewat Lomba PBB

Keseruan semarak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di lingkungan Pemerintah Kota Malang tampak terlihat saat 15 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) mengikuti Lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB) di halaman depan Balai Kota Malang, Selasa (8/8/2023).

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyebutkan bahwa baris berbaris memiliki filosofi yang luar biasa untuk membangun kebersamaan. “Yang namanya baris berbaris itu pasti ada komando. Sebuah komunitas harus ada imam yang ditunjuk, siapapun itu harus kita patuhi. Meskipun yang ditunjuk sebagai pemegang komando masih muda, tetap harus dihormati,” tutur Sutijai.

Kedua, dikatakan Wali Kota Malang bahwa baris berbaris juga ada perhatian atau konsentrasi, ini sangat penting karena setiap instruksi dari pemberi komando agar tugas yang diemban bisa berjalan dengan baik harus diperhatikan dengan penuh seksama. “Artinya, kita dalam bermasyarakat, sebagai manajer saat di lapangan harus ada kekompakan untuk bisa mewujudkan tujuan bersama,” tegas Sutiaji.

Dalam baris berbaris, orang yang melakukannya juga harus siap mental. Sama halnya dengan saat terjun ke masyarakat, satlinmas harus menyiapkan mental sebaik mungkin. “Sebagai seorang leader atau pemimpin harus tangguh dan siap menghadapi sesuatu apapun, termasuk di dalamnya adalah satlinmas,” kata Sutiaji.

Untuk itulah persiapan-persiapan harus terus menerus dilakukan, karena secara emosional maupun secara literatif satlinmas harus memiliki kesiapan untuk dapat mengemban amanah dengan baik saat terjun ke masyarakat.

FMKS Optimis Raih Predikat Swasti Saba Wistara

Berbagai upaya itu juga dilakukan oleh anggota Forum Malang Kota Sehat (FMKS) agar pencanangan kota sehat itu terealisasi dengan baik. Kampung Kayutangan Heritage ditunjuk sebagai lokus pariwisata sehat karena pernah meraih prestasi dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) di tingkat nasional.

Demikian yang disampaikan Ketua FMKS, Samsul Hadi, usai mendampingi Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji ketika meninjau kesiapan semua elemen kampung Kayutangan untuk verifikasi Lomba Kota Sehat, Selasa (8/8/2023). “Kita mempunyai sembilan program Kota Sehat yang salah satunya hari ini sudah dikunjungi oleh Pak Wali. Kemudian memenuhi data-data tentang kegiatan posyandu disabilitas dan peningkatan proporsi puskesmas untuk melayani masyarakat secara efektif,” ujarnya.

Ditambahkan Samsul, berdasarkan jumlah penduduk per wilayah itu, menurutnya jumlah puskesmas yang ada masih kurang. Oleh karenanya akan ditambah Puskesmas Pembantu dari Pemkot Malang, yang kemudian data tersebut akan dimasukkan kembali sehingga akan menambah skor penilaian nantinya.

“Saat ini kita masih terus berupaya untuk memenuhi skor itu. Kita kemarin sudah mempersiapkan skor di atas 95. Kalau di atas angka 95 itu artinya kita sudah masuk kategori Swasti Saba Wistara. Kita tahun ini optimis untuk dapat predikat Wistara,” imbuhnya.

Lebih jauh Samsul menyampaikan jika pekerjaan rumah bagi timnya dan semua elemen masyarakat sebenarnya adalah mempersiapkan lokus dan mengkaji bersama dengan perangkat daerah terkait, dan mengoordinasikan antar perangkat daerah. “Dengan demikian, semua nanti akan berjalan maksimal,” pungkasnya