Pemkot Malang Gelar Pasar Murah Ramadan

Pemkot Malang Gelar Pasar Murah Ramadan

Pemkot Malang Gelar Pasar Murah Ramadan

Klojen, MC – Guna menjaga stabilitas harga bahan pokok pada bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri, Bagian Pengembangan Perekonomian Pemerintah Kota Malang menggelar Pasar Murah Ramadan di halaman luar Stadion Gajayana, selama dua hari yakni pada tanggal 7-8 Juni.

MURAH: Walikota Malang H. Moch. Anton saat membuka acara Pasar Murah Ramadan bersama jajaran Pemkot Malang di area luar Stadion Gajayana, Rabu (7/6).

Pasar Murah Ramadan dilaunching langsung oleh Walikota Malang H. Moch. Anton pada hari ini, Rabu (7/6). Hadir dalam acara launching tersebut masing-masing Ketua TP PKK Kota Malang Hj. Farida Dewi Suryani, Ketua Persatuan Istri Dewan serta Kepala Bank Indonesia Kota Malang, Dudi Herawadi, Kepala OJK Malang, hingga kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Malang.

Walikota Malang dalam sambutannya sangat mengapresiasi adanya Pasar Murah Ramadan ini, karena bisa menekan harga bahan pokok di pasaran yang semakin melambung jelang hari raya Idul Fitri.

“Pasar murah ini sangat bermanfaat agar stabilitas harga bahan pokok, serta untuk mengendalikan tingkat inflasi,” kata pria yang kerab disapa Abah Anton.

Pasar Murah Ramadan yang rutin selalu ada tiap tahun ini, lanjut Abah Anton juga bisa memberikan dampak positif kepada perekonomian yang ada di Kota Malang.

“Tentunya kita juga ingin agar angka inflasi bisa ditekan,” tukasnya.

Walikota berharap adanya Pasar Murah Ramadan ini dimanfaatkan dengan baik, karena sangat membantu dalam bidang perekonomian. “Sekali lagi saya sangat mengapresiasi sekali kegiatan ini karena sangat bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Asisten Bagian Perekonomian, Ir. Budi Herwanto, MT mengatakan, pada bulan Ramadan ini permintaan akan kebutuhan bahan pokok semakin meningkat, sehingga berdampak pada melambungnya harga di pasar.

“Untuk menekan harga yang mulai melambung itu kita perlu melakukan Pasar Murah Ramadan pada tahun ini,” kata Budi Herwanto. (say/ram)

Presiden Jokowi Sampaikan Pesan Kebangsaan di Kajian Ramadan UMM

Presiden Jokowi Sampaikan Pesan Kebangsaan di Kajian Ramadan UMM

Presiden Jokowi Sampaikan Pesan Kebangsaan di Kajian Ramadan UMM

Lowokwaru, MC – Akhir-akhir ini sebagian besar warga masyarakat cenderung terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak perlu dan tidak penting. Seperti halnya saling mendemo, saling menghujat dan kurang menjaga toleransi. Masyarakat sudah mulai lupa bahwa kita bersaudara, lupa akan kemajemukan suku, bahasa dan agama.

KAJIAN: Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo (pakai jas almamer Universitas Muhammadiyah Malang) saat didampingi oleh Rektor UMM Fauzan, M.Pd (kiri), Sabtu (3/6). Foto: Humas UMM

Masyarakat lupa juga, bahwa wathoniyah kita satu bangsa, satu tanah air dan satu bangsa yang memiliki adat istiadat luhur. Kita harus sadar, bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan memiliki berbagai keberagaman yang dari semua itu sebenarnya dapat melahirkan suatu keindahan serta persaudaraan yang kuat.

Beberapa hal itulah yang disampaikan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo saat berkunjung dan menghadiri acara Kajian Ramadan di Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (3/6). Menurut presiden, untuk mengatasi berbagai kelupaan warga masyarakat itu, ada tiga hal penting yang harus dicermati dan diperhatikan, yaitu semangat keagamaan yang telah diberi ruang selebar-lebarnya oleh negara, dari sini merupakan suatu modal besar untuk mengembalikan lagi semangat ukhuwah islamiyah dan wathoniyah bagi semua umat.

“Yang kedua adalah pendidikan. Pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai agama, etika, integritas, kualitas, dan mentalitas yang kuat. Sehingga akan terlahir atau dapat  membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini mengingat persaingan antar bangsa ke depan akan semakin sengit. Dan, akan percuma seseorang yang mempunyai ilmu tinggi, jika tidak menerapkan nilai-nilai tersebut,” ungkap presiden yang kerab disapa Jokowi.

Yang ketiga, lanjut Jokowi, meningkatkan nilai-nilai persaudaraan antar umat beragama dan golongan. Dengan persaudaraan yang kuat, maka akan melahirkan sikap toleransi, saling menghargai dan menghormati antar sesama.

“Kita pun akan menjadi bangsa yang utuh dan tidak mudah goyah dihantam berbagai ancaman atau gangguan dari luar, dengan pondasi yang kuat seperti ini,” jelasnya.

Diakhir ceramahnya, presiden mengajak semua warga masyarakat untuk kembali kepada jati diri kita sebagai bangsa yang besar, karakter bangsa kita sebagai bangsa dan negara yang besar.

“Mari kita kembali pada etos kerja yang tinggi, kembali pada produktifitas yang tinggi, kembali kepada kedisiplinan nasional yang tinggi, serta budi pekerti dan kesopanan yang tinggi,” imbaunya.

“Untuk apa kita selalu menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak berguna, karena saat ini adalah eranya persaingan. Negara luar sudah memiliki banyak kemajuan di berbagai bidang, tapi bangsa ini hanya berkutat pada hal-hal tidak perlu. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan hal-hal positif, melahirkan generasi masa depan yang berdaya saing, dan kembali menjadi bangsa yang besar,” pungkas Jokowi. (say/ram)

Presiden Jokowi Resmikan SMAN Taruna Nala Jawa Timur

Presiden Jokowi Resmikan SMAN Taruna Nala Jawa Timur

Presiden Jokowi Resmikan SMAN Taruna Nala Jawa Timur

Kedungkandang, MC – Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo resmikan SMAN Taruna Nala Jawa Timur di Kelurahan Tlogowaru, Kota Malang, Sabtu (3/6). SMAN Taruna Nala Jawa Timur ini bukan hanya milik Kota Malang, tapi milik Indonesia untuk wadah generasi Indonesia dalam menimba ilmu.

RESMI: Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo (baju putih) saat meninjau asrama SMAN Taruna Nala Jawa Timur, Sabtu (3/6).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, untuk bisa bersaing dengan bangsa lain peranan Sumber Daya Manusia (SDM) sangatlah penting. Oleh karena itu, SDM harus dipersiapkan dengan baik agar bisa berkompetisi dengan bangsa lain.

“Saya sangat mengapresiasi adanya SMAN Taruna Nala Jawa Timur ini. Saya berpesan kepada pendidik agar siswa kita betul betul dibina, ditempa, dididik menjadi putra putri yang produktif menjadi kebanggaan bangsa,” kata Jokowi saat meresmikan sekolah tersebut.

Bukan hanya diisi otaknya, tetapi Jokowi berpesan diisi juga jiwa anak-anak untuk ditanamkan kegigihan dan semangat juang. Terlebih tahun 2030 Indonesia mendapatkan bonus demografi  dengan memiliki usia penduduk produktif di atas 60 persen. Potensi Indonesia ini memiliki peluang untuk bisa unggul dibanding negara negara lain.

Pada kesempatan ini, presiden juga berterima kasih atas banyaknya dukungan dalam membangun SMAN Taruna Nala Jawa Timur, baik itu dari pemerintah daerah, TNI AL, maupun masyarakat yang lainnya. Presiden juga menyampaikan, agar perubahan yang cepat saat ini di berbagai bidang dapat dikejar bangsa Indonesia.

“Jangan bangsa Indonesia terus terjebak kepada persoalan-persoalan seperti sekarang yang banyak dilihat di media sosial, saling menjelekan, saling menghujat, saling menyalahkan, saling memfitnah hingga membuat berita berita hoax (bohong),” ujar Jokowi.

Itu, lanjut Jokowi, tidak produktif, tidak memiliki kontribusi pada negara ini. Semua energi bangsa harus digunakan dengan positif dan optimis. Jangan ada di pikiran yang bisa memecah belah bangsa Indonesia.

Selain memberikan banyak pesan kepada para guru, siswa SMAN Taruna Nala Jawa Timur dan undangan, juga menyempatkan diri melihat asrama sekolah. Hadir juga dalam kesempatan ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, SH., M.Hum dan WaliKota Malang H. Moch. Anton. (cah/ram)

Hari Lahir Pancasila, Jaga Kemajemukan Bangsa Sebagai Kekuatan Bersama

Hari Lahir Pancasila, Jaga Kemajemukan Bangsa Sebagai Kekuatan Bersama

Hari Lahir Pancasila, Jaga Kemajemukan Bangsa Sebagai Kekuatan Bersama

Klojen, MC – Pemerintah Kota Malang menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila dengan hikmat di halaman Balaikota Malang, Kamis (1/6). Upacara setiap 1 Juni itu dilakukan untuk mengagungkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

PANCASILA: Peringatan Hari Lahir Pancasila dilakukan di halaman Balaikota Malang dengan menggelar upacara, Kamis (1/6).

Bertindak sebagai inspektur upacara H. Moch. Anton yang membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo. Inti dalam sambutan yang disampaikan oleh Abah Anton yang biasa disapa untuk H. Moch. Anton itu adalah, kembali meneguhkan perjuangan untuk menegakkan Pancasila. Dalam sambutan itu presiden mengungkapkan, bahwa Pancasila merupakan hasil dan satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila 1 Juni 1945 yang dipidatokan oleh Ir. Soekarno.

Abah Anton mengungkapkan, pada hakekatnya seluruh rakyat Indonesoa harus memahami Pancasila untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menjaga kemajemukan bangsa, karena itu merupakan kekuatan bersama.

“Kemajemukan adalah kekuatan bersama, kemajemukan harus bisa menimbulkan kebersamaan, kegotong-royongan jangan sampai menjadi alat perpecahan,” jelas Abah Anton.

Dari sambutan Presiden Joko Widodo itu, Abah Anton mengajak seluruh rakyat Indonesia menguatkan sendi-sendi Bhineka Tunggal Ika. Bahwa NKRI adalah harga mati, semua elemen masyarakat diharapkan dapat menjiwai Pancasila.

Dalam konteks kondisi Kota Malang, Abah Anton menegaskan bahwa Kota Malang merupakan kota dengan keadaan kondusif di Indonesia. Meskipun di Kota Malang dihuni oleh banyak suku, ras, etnis dan agama dari berbagai negara di Indonesia. Namun semuanya tetap hidup guyup dan rukun dalam bingkai NKRI.

“Kota Malang tetap kondusif, ini tidak lepas dari kebersamaan yang kuat. Ini harus tetap dipertahankan,” tegas Abah Anton.

Pancasila adalah jiwa besar Founding Father bangsa ini, para ulama dan pejuang di seluruh pelosok nusantara. Sehingga Indonesia bisa menjadi seperti sekarang ini. Dalam pidato Bung Karno tertulis bagaimana kesepakatan itu, sehingga Indonesia bisa membangun kesepakatan bangsa untuk mempersatukan Indonesia.

“Pidato presiden mengingatkan tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara semakin besar. Kebhinekaan sedang diuji, saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan di Indonesia,” ujar Abah Anton melanjutkan pidato Presiden Joko Widodo.

Pada sambutan itu, presiden juga mengatakan bahwa Indonesia harus belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Melalui Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, maka Indonesia akan terhindar dari berbagai masalah tersebut. (cah/ram)