Kembangkan Ekonomi Kreatif, Kota Malang Akan Gelar Festival Mbois 2016

Kembangkan Ekonomi Kreatif, Kota Malang Akan Gelar Festival Mbois 2016

Kembangkan Ekonomi Kreatif, Kota Malang Akan Gelar Festival Mbois 2016

Klojen, MC – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Malang Creative Fusion (MCF) terus berupaya mengembangkan sektor ekonomi kreatif, salah satunya dengan menggelar ‘Festival Mbois 2016’ pada bulan November – Desember mendatang.

Wali Kota Malang, H. Moch Anton, berharap Festival Mbois 2016 menjadi langkah awal mengembangkan industri kreatif Kota Malang
Wali Kota Malang, H. Moch Anton, berharap Festival Mbois 2016 menjadi langkah awal mengembangkan industri kreatif Kota Malang

Kepala Disperindag, Dra. Tri Widyani, M.Si mengatakan sebagai sebuah platform dan Festival Mbois 2016 merupakan sistem integrasi publikasi dan branding event kreatif Kota Malang, baik secara online maupun offline. “Diharapkan kegiatan ini  menjadi sebuah saluran informasi dengan beragam kegiatan kreatif Kota Malang,” kata Kadisperindag pada hari Kamis (27/10).

Sebagai event kreatif, festival itu akan dilaksanakan secara berkesinambungan dengan pola kolaborasi antar pelaku industri kreatif multisektor yang berada di dalam jejaring MCF serta mengusung misi penguatan kompetensi dan pengembangan komunitas pelaku industri kreatif Kota Malang agar berdaya saing tinggi. “Tujuannya adalah menciptakan ekosistem industri kreatif yang berkembang secara berkesinambungan,” tuturnya.

Festival Mbois 2016 sendiri tepatnya dibuka pada tanggal 3 November 2016 dan berakhir tanggal 10 Desember 2016. Event besar bagi pegiat ekonomi kreatif  dipusatkan di tiga tempat berbeda yaitu Malang Digital Lounge, MX Mall, dan Graha Cakrawala.

Berbagai kegiatan mulai dari workshop peningkatan kompetensi teknis pelaku industri kreatif subsektor kriya, desain komunikasi visual, game, musik, fashion, seni pertunjukan, pameran  hasil workshop dan potensi industri kreatif Kota Malang subsektor kriya, forum presentasi bisnis (Pitch Day) pelaku industri kreatif rintisan sebagai sarana  peningkatan akses permodalan usaha dan seminar kreatif perkembangan industri kreatif Indonesia.

Selain itu,  juga akan ada pameran asosiasi dan komunitas kreatif Kota Malang, pagelaran seni pertunjukan dan fashion show, penandatangan MoU pengembangan platform e-commerce industri kreatif Kota Malang dengan BNI, launching sistem informasi industri kreatif Kota Malang, peresmian koperasi industri kreatif Kota Malang hingga pasar kreatif produk unggulan dan industri kreatif Kota Malang, kompetisi kreatif yang pasti bakal memeriahkan acara.

Sementara itu, Wali Kota Malang, H. Moch Anton berharap Festival Mbois 2016 menjadi langkah awal mengembangkan industri kreatif Kota Malang agar berdaya saing disamping meguatkan pola kolaborasi pentahelix industri kreatif menuju ekosistem kreatif yang berkembang berkesinambungan.

“Pada dasarnya, pelaku ekonomi kreatif yang sebagian besar anak muda ini membutuhkan tempat dan ruang, dan Pemkot Malang menangkap pesan itu dengan memberikan fasilitas apa saja yang mereka butuhkan agar bisa berkembang,” kata Abah Anton sapaan Wali Kota Malang.

Menurutnya, ajang Festival Mbois juga diharapkan mampu menjadi sebuah sarana edukasi dan memperluas wawasan masyarakat mengenai potensi industri kreatif di Kota Malang khususnya, dan di Indonesia pada umumnya. “Pengembangan ekonomi kreatif ini seiring dengan program Presiden Joko Widodo,” ungkapnya.

Pencanangan Ekonomi Kreatif sebagai sektor ekonomi andalan Indonesia oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo sendiri direalisasi dengan dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dan hal itu mendapat sambutan serta respons yang cukup baik oleh para pelaku industri kreatif di Indonesia, khususnya di Kota Malang.

Gelaran Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) ke-2 yang telah dilaksanakan pada bulan April 2016 lalu di Kota Malang, merupakan titik awal gerakan komunitas kreatif, akademisi, kalangan bisnis dan Pemerintah Kota Malang sendiri untuk semakin berkarya dan mengembangkan diri dalam mewujudkan pencapaian Kota Malang sebagai kota kreatif.

Pengembangan 16 subsektor kreatif sebagaimana amanat Bekraf  saat ini benar-benar diapresiasi positif Pemkot Malang, salah satunya dengan cara menciptakan 1.000 start up atau pengusaha pemula di bidang industri kreatif. “Harapannya ke depan Kota Malang bisa menjadi percontohan pengembangan ekonomi kreatif yang maju dan handal di Indonesia,” harap Abah Anton. (say/may)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *