Abah Anton Kerahkan Jurus Jitu Majukan Kota Malang

Abah Anton Kerahkan Jurus Jitu Majukan Kota Malang

Abah Anton Kerahkan Jurus Jitu Majukan Kota Malang

Klojen, MC – Kemajuan dan kesuksesan sebuah daerah tak lepas dari karakter dan leadership Kepala Daerah dalam memimpin sebuah pemerintahan. Dibalik segudang prestasi yang diukir Kota Malang, ternyata tak lepas dari sosok kepemimpinan Wali Kota Malang, H. Moch Anton.

Abah Anton, Wali Kota Malang seusai berkunjung dari majalah Gatra, Kamis (22/9)
Abah Anton, Wali Kota Malang seusai berkunjung dari majalah Gatra, Kamis (22/9)

Berbagai terobosan dan inovasi serta cara yang terbilang unik dilakukan orang nomor satu di Kota Malang itu dalam memajukan daerahnya. Salah satu contoh cara yang terbilang unik, adalah melakukan follow upterhadap ide dan gagasan dari masyarakat untuk dijadikan program pemerintah yang ia pimpin.

Cara itu terbilang sangat unik, sebab di berbagai daerah banyak pemimpin berparadigma top down atau program dari pemerintah dijalankan di masyarakat, justru Abah Anton, memilih model bottom up. “Ketika program itu datang dari masyarakat, maka mereka akan menjaganya dan melakukan dengan serius, itu berbeda sekali ketika program itu dari pemerintah daerah lalu dijalankan masyarakat, bahkan  kadang tidak sukses,” kata Abah Anton, Kamis (22/9)

Abah Anton menyontohkan, adanya Festival Rancang Malang dengan tujuan terbentuknya kampung tematik hingga mengarah pada smart kampung merupakan salah satu cara mengakomodir ide dari masyarakat agar bersama pemerintah memajukan daerahnya. “Kita fasilitasi apa yang diinginkan publik, program seperti itu lebih efektif,” imbuhnya.

Efek dari program yang bersifat bottom up atau berasal dari warga itu, juga berdampak pada pola perilaku dan mindset masyarakat. Misalnya saja, pada Kampung Warna Warni, saat ini warga di kawasan itu yang awalnya membuang sampah sembarangan di bantaran sungai, kini sudah tidak melakukan lagi, bahkan mereka menjaga dengan baik kebersihan kawasan itu karena saat ini menjadi tujuan wisata, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Warga di Kampung Warna Warni saat ini sudah tidak lagi MCK di sungai, karena itu kita akan bangunkan fasilitas kamar mandi MCK. Dengan begitu, program pemerintah mengentas kawasan kumuh melalui 100-0-100 bisa berhasil,”  tuturnya.

Skill lain yang ditunjukkan Abah Anton adalah kehebatannya dalam merangkul para pengusaha untuk memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) bagi pembangunan Kota Malang.

Berbagai pembangunan taman, seperti Taman Slamet, Taman Kunang-kunang, hingga pembangunan pedestrian Jalan Ijen yang kini sedang dalam proses, juga hasil dari kecakapan dalam menggaet perusahaan agar mengeluarkan dana CSR-nya.

“Para pengusaha itu murni mengeluarkan dana CSR untuk pembangunan Kota Malang,” ungkapnya.

Di samping itu, dalam melakukan pendekatan sosial Wali Kota Malang melakukan kegiatan sambung rasa yang berlangsung dua minggu sekali. Hal ini dimaksudkan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi oleh warga. Pengalaman Abah Anton sebagai pengusaha sukses, seperti mengelola perusahaan juga dipakai  memajukan kota Malang sehingga berhasil meraih banyak prestasi.

Bahkan, sejalan dengan program Presiden Joko Widodo agar banyak investasi daerah, Abah Anton saat ini juga tengah merencanakan pembangunan monorel dengan menggandeng investor.

“Membangun monorel itu memiliki dua aspek positif, yakni untuk mengurai kemacetan dan juga menumbuhkan dunia investasi di Kota Malang yang terkenal sangat kondusif. Nantinya dengan hal itu bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat,” kata orang nomer satu di Pemkot Malang itu.

Keberadaan monorel, sambungnya, tidak akan mematikan angkutan umum, karena memiliki jalur yang berbeda, bahkan dengan adanya kendaraan alternatif itu juga bisa meningkatkan dunia pariwisata, karena wisatawan bisa melihat pemandangan indah Kota Malang melalui kereta itu. (say/may)

Kota Malang Sabet Tiga Penghargaan dalam Indonesia Attractiveness Award

Kota Malang Sabet Tiga Penghargaan dalam Indonesia Attractiveness Award

Kota Malang Sabet Tiga Penghargaan dalam Indonesia Attractiveness Award

Jakarta, MC – Prestasi demi prestasi terus diukir Kota Malang dalam berbagai aspek. Dalam helatan Indonesia Attractiveness Award 2016 yang digelar Tempo Media Grup, di Ballroom 2, Hotel Mulia Senayan, Jalan Asia Afrika Senayan, Jakarta, Kamis (22/9), Kota Malang menyabet tiga penghargaan sekaligus, yakni penghargaan sebagai Kota Terbaik Layanan Publik, Kota Terbaik Tingkat Platinum dan Kota Potensial Kategotri Pariwisata.

Wali Kota Malang mendapatkan tiga penghargaan sekaligus dalam Indonesia Attractiveness Award 2016 yang digelar Tempo Media Grup, Kamis (22/9)
Wali Kota Malang mendapatkan tiga penghargaan sekaligus dalam Indonesia Attractiveness Award 2016 yang digelar Tempo Media Grup, Kamis (22/9)

Dalam acara penghargaan bergengsi itu, dihadiri sejumlah tokoh dan petinggi negara, antara lain Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Rudiantara yang mewakili Presiden Joko Widodo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asnan Abrur, Ketua DPR RI, Ade Komarudin serta kepala daerah se Indonesia. Dari Kota Malang, hadir Wali Kota Malang, H. Moch Anton, Kepala Dispenda, Ade Herawanto, Kepala Kominfo, Zulkifli Amrizal, Kepala Bappeda, Wasto, Kepala Disperindag, Tri Widyani dan Kepala BP2T, Indri Ardoyo.

Menpan RB, Asnan Abrur, dalam sambutannya mengimbau kepada semua daerah agar fokus memperbaiki layanan publik agar bermanfaat bagi masyarakat, karenanya pemerintah daerah dituntut agar memberikan pelayanan secara maksimal serta melakukan berbagai macam inovasi dalam hal itu.

“Inovasi dan kreativitas dalam layanan publik inilah yang harus terus dilakukan pemerintah daerah di Indonesia,” kata Menpan RB.

Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Daerah juga harus dituntut agar mengubah sistem pemerintahan dari konvensional menjadi berbasis elektronik, menunu terwujudnya EGovernment serta EBudgeting.

“Saat ini kita targetkan 30 persen harus E-Government, tapi tahun mendatang semuanya harus melakukan itu,” tukasnya.

Dalam rangka memperbaiki pelayanan publik, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) harus melakukan pelayanan secara maksimal, dan juga menanamkan jiwa enterpreuner agar selalu kreatif dan inovatif.

Sementara itu, Menteri Kominfo, Rudiantara, berpesan, selain memperbagus pelayanan publik juga meningkatkan daya investasi dan pariwisata, dan hal itu sesuai dengan cita-cita Presiden Joko Widodo

“Jika layanan publik sudah baik, maka masyarakat akan senang dan investasi dari dalam negeri maupun luar negeri akan datang,” ungkap Menteri Rudiantara.

CEO Tempo Grup, Bambang Harymurti, mengatakan, ada empat kategori yang dinilai dari sebuah pemerintah daerah, dalam event Indonesian Attractiveness Award 2016 ini, yakni kategori investasi, pariwisata, layanan publik dan infrastruktur.

Empat kategori itu, menurut Bambang sangat penting untuk dikembangkan, karena berdasarkan riset, pada tahun 2030 mendatang Indonesia diprediksi menjadi negara terkaya nomot 7 di dunia, yang ditandai dengan naiknya jumlah kelas menengah.

“Cara menempuh itu adalah meningkatkan produktivitas sebesar 60 persen dengan meningkatkan investasi,” kata Bambang.

Investasi yang datang dari luar negeri, tidak saja membawa modal tapi juga memperbaiki skill bagi masyarakat, sehingga di masa mendatang bisa bermanfaat. “Agenda ini merupakan bentuk saran dan kontribusi penting bagi pemerintah,” ungkapnya.

Menanggapi tiga penghargaan itu, Wali Kota Malang, H. Moch Anton, mengaku cukup bangga dengan prestasi yang sudah diukir tersebut. Ia menjelaskan, sejak awal menjabat sebagai kepala daerah, hal pertama yang dibenahi adalah pelayanan publik, baik pengurusan KTP, maupun hal lainnya.

Bahkan, sesuai saran Kemenpan RB agar pemerintah memaksimalkan jam layanan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) saat ini membuka layanan pada hari Sabtu dan Minggu.

“Tentunya prestasi ini adalah hasil kerja keras semua pihak termasuk masyarakat Kota Malang,” kata Abah Anton.

Dalam bidang pariwisata, lanjut Abah Anton, saat ini Kampung Warna-warni di Jodipan, sudah menjadi rujukan tempat wisata baru di Kota Malang. Bahkan, beberapa tempat kuliner dan hotel masuk dalam nominasi wisata halal dari Kementerian Pariwisata yang semakin mendukung Kota Malang sebagai Kota Wisata Halal.

Bahkan, dalam dunia investasi, saat ini Kota Malang tengah berusaha menggaet investor untuk realisasi monorel sebagai alternatif pemecah kemacetan. “Investasi di Kota Malang tumbuh dengan baik setiap tahunnya,” ungkap Abah Anton.

Wali Kota Abah Anton berharap, dengan adanya prestasi yang diraih ini semakin memacu berbagai prestasi lainnya, sehingga berdampak positif bagi masyarakat. (say/may)