Arsip Tag: Kirab Budaya

Kirab Budaya Disbudpar Kota Malang Pukau Peserta Munas V Apeksi

Kirab Budaya Disbudpar Kota Malang Pukau Peserta Munas V Apeksi

Kirab Budaya Disbudpar Kota Malang Pukau Peserta Munas V Apeksi

Jambi, MC – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang ikut ambil bagian dalam Kirab Budaya di Musyawarah Nasional (Munas) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Jambi, Kamis (28/7).

Tak hanya pengunjung Walikota Malang H. Moch. Anton (kanan) berfoto di depan peserta kirab budaya
Tak hanya pengunjung, Walikota Malang H. Moch. Anton (kemeja putih kombinasi, berkacamata) berfoto di depan peserta kirab budaya dari Malang

Menampilkan tarian kolaborasi bertajuk ‘Malang Gemilang’, atraksi tari yang memadukan budaya Malang dengan nuansa Malang Flower Carnival (MCF) itu berhasil memukau para peserta munas.

Suasana Malang-an juga semakin kental manakala semua pejabat dan anggota SKPD yang terbang ke Jambi juga memakai baju Malang-an dan syal Arema.

Wali Kota Malang H. Moch. Anton sangat mengapresiasi penampilan tari yang disuguhkan Disbudpar karena berhasil mengenalkan budaya Malang-an yang dikemas dengan baik dan sangat kolaboratif.

“Ini merupakan kebanggan Kota Malang karena bisa menyuguhkan tarian yang mencerminkan budaya kita,” kata Abah Anton, demikian Walikota Malang itu kerap disapa.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si mengatakan jika Malang Flower Carnival (MCF) sendiri sudah berhasil memukau publik, baik di tingkat nasional maupun dan bahkan pernah dipertontonkan di Jepang, Rusia, Australia dan beberapa negara lainnya.

“Untuk tarian Malang Gemilang dalam kirab budaya di Apeksi ini merupakan kreasi baru yang bersumber pada budaya dan tradisi Malang,” sambungnya.

Wanita yang akrab disapa Dayu itu cukup puas dengan penampilan kontingen Malang kemarin, bahkan usai pertunjukkan banyak yang ingin berfoto bersama dengan peserta dari Malang. “Penampilan hari ini sangat sukses sekali,” ungkapnya.

Dayu berharap dengan keikutsertaan tari itu di ajang Munas V Apeksi, seni budaya Kota Malang yang indah bisa semakin dikenal di tataran nasional sehingga bisa berdampak pula pada peningkatan kunjungan wisata ke Kota Malang. (say/yon)

Harapan Abah Anton Pada HUT Ke-191 Kelenteng Eng An Kiong

Harapan Abah Anton Pada HUT Ke-191 Kelenteng Eng An Kiong

Harapan Abah Anton Pada HUT Ke-191 Kelenteng Eng An Kiong

Kedungkandang, MC – Wali Kota Malang H. Moch. Anton, Minggu (17/7) pagi memberangkatkan Kirab Ritual dan Budaya guna memperingati HUT ke 191 Kelenteng Eng An Kiong di kawasan Jalan Laksamana Martadinata.

Wali Kota Malang saat membuka kirab budaya dalam rangka HUT Kelenteng Eng An Kiong
Wali Kota Malang saat membuka kirab budaya dalam rangka HUT Kelenteng Eng An Kiong, Minggu (17/7)

Pada kesempatan ini, selain Wali Kota Malang juga hadir Wakil Wali Kota Malang, Drs. Sutiaji, Ketua DPRD Kota Malang, Arief Wicaksono, dan beberapa pimpinan SKPD serta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Gelaran besar bertaraf nasional itu cukup meriah karena berhasil menarik masyarakat untuk berbondong-bondong menyaksikan pawai lintas budaya yang diikuti Kelenteng se Jawa, Madura dan Bali. Lebih meriah lagi, karena Wakil Wali Kota Malang, Drs. Sutiaji bersama Ketua DPRD, Arief Wicaksono ikut dalam pawai yang melibatkan ratusan orang tersebut.

“Pemerintah Kota Malang sangat mengapresiasi kirab ini, karena merupakan bagian dari pelestarian budaya,” kata Abah Anton, sapaan akrab Wali Kota Malang usai memberangkatkan kirab.

Menurut Abah Anton, cara mempertahankan budaya di tengah arus modernisasi yang gencar ini perlu dilakukan supaya para generasi penerus bangsa bisa memahami makna kebudayaan. “Jika bukan dari kaum muda sebagai penyambung tongkat estafet, siapa lagi yang mau peduli,” ungkapnya.

“Kita akan terus bersinergi dengan Kelenteng Eng An Kiong utamanya dalam hal menjaga budaya ini. Kaum muda harus berperan besar dalam menjaga dan melestarikan budaya warisan nenek moyang ini agar tidak punah,” tukasnya.

Ia juga mengapresiasi upaya Yayasan Kelenteng Eng An Kiong yang selalu tanggap dan responsif terhadap masalah sosial dengan memberikan bantuan kepada warga tidak mampu. “Saya ucapkan selamat kepada Kelenteng Eng An Kiong atas HUT Ke 191, semoga tahun depan makin jaya,” pungkasnya.

                Kirab Budaya Bukan hanya menjadi ajang unjuk tradisi kebudayaan asal China, kirab ritual dan budaya Kelenteng Eng An Kiong juga menjadi wadah budaya lokal untuk tampil di depan masyarakat Kota Malang, Minggu (17/7).

pawai budaya Eng An Kiong
Pawai budaya Kelenteng Eng An Kiong, Minggu (17/7)

Kirab yang diberangkatkan langsung Wali Kota Malang H. Moch Anton menampilkan Leang Leong, Barongsai dan Kungfu ala negeri tirai bambu. Selain itu, masyarakat juga bisa melihat langsung aksi tokoh asal Jawa yakni Semar, Gareng, Petruk dan Bagong.

Salah seorang penonton kirab budaya Kelenteng Eng An Kiong, M. Teguh, mengungkapkan senang bisa menyaksikan pawai budaya ini. “Selain tertarik melihat Barongsai dan leang leong, saya tertarik melihat pawai ini karena ada aksi punokawan Semar, Gereng, petruk dan Bagong,” jelas Teguh.

“Anak-anak sekarang pasti jarang yang kenal dengan Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Karena itu, saya salut sekali kepada Kelenteng Eng An Kiong yang pada pawai budaya kali ini menyertakan juga tokoh punokawan,” tegas Teguh.

Wali Kota Malang H. Moch Anton juga sangat mengapresiasi sekali adanya pawai ritual budaya Kelenteng Eng An Kiong. Adanya kegiatan ini bisa menjadi ajang untuk melestarikan keanekaragaman budaya di Indonesia yang begitu luar biasa.

“Adanya pawai ini sangat bagus untuk turut serta mempromosikan wisata di Kota Malang, sehingga  ke depan semakin banyak wisatawan yang tertarik ke Kota Malang,” terang Abah Anton panggilan akrab Wali Kota Malang. (cah/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/07/meriahnya-pawai-budaya-kelenteng-eng-an-kiong/#ixzz4Ek6cq1IC

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/07/harapan-abah-anton-pada-hut-ke-191-kelenteng-eng-an-kiong/#ixzz4Ek5jyzcW