26.400 Pekerja Penerima Insentif Pemkot Malang Ter-Cover BPJS Ketenagakerjaan

Pada tahun 2024 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah mendaftarkan 26.400 pekerja penerima insentif untuk kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Secara simbolis tanda kepesertaan ini diserahkan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang Widodo kepada Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM saat apel pagi di Balai Kota Malang, Senin (18/3/2024).

Pemkot Malang berkomitmen untuk memberikan kesejahteraan kepada para pekerja penerima insentif, yakni dengan memberikan perlindungan dan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan. Pj. Wali Kota Malang menyebut para pekerja penerima insentif yang dimaksud di antaranya adalah Ketua RT/RW, anggota Satlinmas, modin kematian, marbut, guru ngaji, Guru Sekolah Minggu, penjaga makam, kader posyandu, serta kader puskesos di wilayah Kota Malang.

“Kami sudah menganggarkan dari APBD bagi para pekerja penerima insentif untuk kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Totalnya Rp3,3 miliar per tahun, yang sudah kita bantu sekitar 18 orang masing-masing mendapat Rp42 juta,” ungkap Wahyu.

Pada kesempatan ini, Pj. Wali Kota Malang menyerahkan manfaat klaim jaminan kematian (JKM) kepada tiga ahli waris peserta, yakni Alm. Eko Handoko (anggota Satlinnmas Kelurahan Lesanpuro), Alm. Bambang Sispurwadi (anggota Satlinnmas Kelurahan Tanjungrejo), dan Alm. Supriadi (Perangkat RT/RW Kelurahan Lowokwaru). Ketiganya merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan dan masing-masing ahli waris menerima santunan senilai Rp42.000.000,00. “Penyerahan kepesertaan dan manfaat program Jamsostek ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan para pekerja,” tuturnya.

Pj. Wali Kota Malang pun menyampaikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah berkomitmen dan menjalin kerja sama dengan Pemkot Malang dalam rangka memberi jaminan sosial kepada para pekerja di Kota Malang. Pemkot Malang menilai bahwa para pekerja penerima insentif tersebut merupakan motor penggerak yang membantu pemerintah dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial kemasyarakatan, sehingga diperlukan upaya untuk memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan selama menjalankan tugasnya.

Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang Widodo, menyebut jaminan sosial kepada para pekerja penerima insentif ini merupakan bentuk kehadiran negara bagi masyarakat. “Ada 18 orang peserta yang meninggal terdiri dari 16 orang anggota Satlinmas, satu Ketua RT, dan satu orang modin. Ini adalah bentuk perhatian serius yang diberikan oleh Pemkot Malang,” beber Widodo.

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang berharap pemerintah daerah juga dapat meningkatkan cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, terlebih bagi para pekerja yang rentan. “Iurannya hanya Rp16.800,00 per bulan, tapi jika terjadi risiko kematian maka ahli waris akan mendapat santunan Rp42 juta rupiah. Lalu proses klaim juga cepat, harus segera dibayarkan,” lanjutnya.

Dengan penyampaian santunan ini, diharapkan para ahli waris dan keluarga yang ditnggalkan dapat melanjutkan hidup. “Kami sampaikan juga terima kasih kepada Pemkot Malang atas inisiasi dan kepededulian bagi warganya,” pungkasnya.

Pemkot Malang Siapkan 10 Bus Mudik Gratis 2024

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) kembali menyediakan sarana mudik gratis. Akan ada sepuluh armada bus yang disiapkan untuk mengantar para pemudik ke berbagai daerah di Jawa Timur.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra saat dikonfirmasi, Sabtu (16/3/2024) mengungkapkan bahwa program mudik gratis ini diperuntukkan bagi warga yang mempunyai KTP Kota Malang dan diprioritaskan bagi masyarakat umum.

“Namun apabila ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan memanfaatkan layanan ini diperbolehkan. Namun kami tetap memprioritaskan masyarakat umum. Tahun 2023 lalu tidak ada ASN yang ikut, tapi jika tahun ini ada kami persilakan,” jelas pria yang akrab disapa Jaya itu.

Adapun rute mudik tahun ini yaitu dari Kota Malang-Blitar-Tulungagung-Trenggalek-Ponorogo. Dari Kota Malang-Blitar-Kediri-Jombang-Nganjuk-Madiun-Ngawi, lalu dari Kota Malang-Lamongan-Bojonegoro, Malang-Lamongan-Tuban, Malang-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi, Malang-Probolinggo-Lumajang-Jember-Banyuwangi. Selain itu, dari kota Malang-Bangkalan, Malang-Sampang-Pamekasan, Malang-Sampang-Pamekasan-Sumenep.

Untuk pendaftaran mudik gratis tersebut, warga bisa mulai mendaftar sejak Senin (18/3/2024) hingga Jumat (22/3/2024) di Terminal Madyopuro Jalan Danau Jonge, Kecamatan Kedungkandang. “Saat mendaftar warga harus membawa KTP dan KK asli Kota Malang disertai dengan fotokopi. Bagi usia di bawah 17 tahun hanya membutuhkan fotokopi KK saja,” terangnya.

Adapun pemberangkatan bus mudik yakni pada hari Sabtu (6/4/2024) pukul 07.00 WIB di depan Balai Kota Malang. “Apabila ada pemudik ke Jakarta, Jawa Barat dan sebagainya, nanti ada program atau layanan serupa dari Pemprov Jatim yang akan melayani mudik gratis lintas provinsi,” pungkasnya.

BPBD Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem

Dalam beberapa hari terakhir, Kota Malang dilanda cuaca ekstrem terutama pada hari Selasa (12/3/2024) hingga Rabu (13/3/2024) yang menyebabkan banyak pohon tumbang. Akibat angin kencang yang melanda, setidaknya ada 11 titik pohon tumbang, tujuh titik di Kecamatan Klojen, tiga titik di Kecamatan Sukun dan satu titik di Kecamatan Blimbing.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno saat ditemui pada Rabu (13/3/2024) mengatakan pihaknya terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada. “Saat angin kencang, kalau tidak ada keperluan yang mendesak sebaiknya tidak keluar rumah,” pesannya.

Akbiat cuaca ekstrem ini pihak BPBD juga mencatat sejumlah kerusakan yang terjadi, antara lain neon box, kabel PLN, kabel provider, pagar tembok pembatas, tutup gorong-gorong, dan mobil warga yang tertumpa pohon. Selain itu juga terdata empat orang yang menjadi korban luka dan sedang menjalani perawatan.

Lebih lanjut Prayitno mengatakan jika berbagai upaya juga terus kita lakukan. Mulai melakukan asesmen terkait kerusakan, kerugian dan sumber daya yang terdampak di lokasi kejadian. Kemudian, BPBD juga melakukan penanganan evakusi dahan dan pohon yang tumbang di berbagai lokasi.

“Kami juga berkoordinasi dengan dinas terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang untuk melakukan pembersihan dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana di sekitar lokasi. Jangan berteduh atau parkir di bawah pohon, karena cuaca sedang ekstrem,” pungkas Prayitno.

Sambut Hari Raya Nyepi, Kobarkan Semangat Persatuan dan Kebersamaan

Menyambut Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1946, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang menggelar Upacara Tawur Agung Kesana di depan Balai Kota Malang, Minggu (10/3/2024). Usai ritual upacara ini kemudian dirangkaikan dengan kirab budaya dan pawai ogoh-ogoh yang berlangsung meriah.

Ketua PHDI Kota Malang Prof. I Made Wartana mengungkapkan rasa syukurnya dapat berpartisipasi dalam upacara Tawur Agung Kesanga di depan Balai Kota Malang. Disampaikannya, di tahun ini upacara kembali dilakukan di Alun-alun Tugu yang dianggap titik nol Kota Malang sebagai simbol kesucian dalam menyambut Hari Raya Nyepi.

Menurut Wartana, ritual Tawur Agung Kesanga dilaksanakan di depan Balai Kota Malang karena tempat tersebut menjadi pusat pertumbuhan kota, dengan ruang terbuka hijau yang menjadi pertemuan arah utara, selatan, timur, dan barat. “Pada titik nol inilah tempat yang paling suci untuk melaksanakan Tawur Agung Kesanga,” terang Wartana.

Sedangkan rangkaian kirab budaya dan pawai ogoh-ogoh dilakukan mengelilingi beberapa lokasi, dimulai dari Bundaran Tugu, Jalan Majapahit, Kayutangan, Jalan Kahuripan, dan berakhir kembali di Bundaran Tugu Kota Malang.

Ogoh-ogoh sendiri merupakan karya seni patung yang diarak menjelang Hari Raya Nyepi yang melambangkan kepribadian Butha Kala. Ada tujuh ogoh-ogoh yang diarak, yakni Bathara Kala, Jalandhar, Tarakasur, Sang Kala Kalimaya, Wong Samar, Kereb Akasa, dan Aras Ijomaya.

Tujuan mengarak ogoh-ogoh ini adalah untuk mengusir dan menetralkan sifat sifat negatif sehingga memasuki Hari Raya Nyepi, umat Hindu tidak terganggu dalam hal apapun dan dapat menjalankan ibadahnya dengan khusyuk. “Kami juga berharap ini bisa menjadi atraksi budaya tahunan yang menarik,” kata Wartana.

Selain itu, Wartana juga berharap momen ini dapat menjadi menjadi ajang untuk memperkokoh persatuan dan kebersamaan masyarakat Hindu serta menghidupkan kembali seni dan budaya lokal. Dalam rangka memperkaya acara tersebut, juga diselenggarakan atraksi barongsai dan bantengan. Dengan demikian, perayaan Nyepi tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan di antara umat Hindu dan seluruh masyarakat.

SUMBERSARI OKE