Ayo Makan Ikan! Ikan Itu Enak dan Mencerdaskan

Ayo Makan Ikan! Ikan Itu Enak dan Mencerdaskan

Ayo Makan Ikan! Ikan Itu Enak dan Mencerdaskan

Jakarta, MC – Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki  luas laut 5,8 juta km2 dengan jumlah pulau ±17.504 dan garis pantai 95.000 km, terpanjang kedua di dunia yang dianugerahi potensi kekayaan sumber daya ikan yang beraneka ragam dan melimpah.

Ayo Makan IkanBerdasarkan kajian, potensi sumber daya ikan nasional mencapai 65 juta ton/tahun dengan rincian perikanan tangkap sebesar 7,4 juta ton/tahun dan budidaya sebesar  57,6 juta ton/tahun. Kondisi ini adalah anugerah bagi Bangsa Indonesia yang dapat didayagunakan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa serta pendukung terwujudnya ketahanan pangan dan gizi nasional.

Mewujudkan ketahanan pangan dan gizi nasional mempunyai arti strategis berkaitan dengan ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, ketahanan nasional dan kemandirian bangsa. Secara filosofis, pangan menjadi kebutuhan dasar manusia, karena itu pemenuhannya menjadi bagian dari hak asasi setiap individu.

Bagi pemeritah pemenuhan kecukupan pangan bagi seluruh rakyat merupakan kewajiban, baik secara moral, sosial, maupun hukum. Selain itu, pemenuhan kecukupan pangan merupakan investasi pembentukan sumber daya manusia yang lebih baik dan berkualitas yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional dalam mewujudkan visi Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur.

Hingga saat ini, pola konsumsi masyarakat Indonesia terhadap sumber pangan hewani secara umum masih rendah jika dibandingkan dengan pangan nabati. Pada tahun 2014, konsumsi protein hewani sebesar 32,1% dari total protein. Konsumsi protein hewani nasional masih sangat rendah dan perlu terus ditingkatkan. Rendahnya konsumsi protein tersebut berpotensi menghambat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang absorbsi proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk hewani lain seperti daging sapi dan ayam, sumbangan protein ikan terhadap total protein hewani mencapai 57,1%. (Sumber Data BPS, 2014) Hari Ikan Nasional (HARKANNAS) ke-3. HARKANNAS  ditetapkan melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2014 tentang Hari Ikan Nasional yang diperingati setiap tanggal  21 November.

Peringatan HARKANNAS ke-3 ini selain menjadi sebuah perayaan nasional, juga menjadi sebuah momentum bagi Bangsa dan Negara Indonesia  untuk mengingat dan kembali melihat kelautan dan perikanan sebagai tumpuan dan harapan pembangunan nasional.  Pada dasarnya peran ikan dalam mewujudkan ketahanan nasional sangatlah luas dan penting.

Tema utama peringatan Harkannas kali ini difokuskan pada pengelolaan sumberdaya kelautan  dan perikanan yang berkelanjutan. Ikan dapat menjadi salah satu solusi utama bagi permasalahan gizi di Indonesia. Ikan kaya akan gizi esensial yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan. Ikan mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral, asam lemak omega 3, 6, 9 yang baik manfaatnya untuk tubuh manusia. Kandungan asam amino dan omega 3 nya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bahan pangan sumber protein yang lainnya.

Sesuai dengan tema HARKANNAS ke-3, yaitu Melalui Hari Ikan Nasional Kita Dukung Kedaulatan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. KKP memandang serius dan akan senantiasa mendukung terwujudnya hal tersebut.  Hal ini karena, pertama sebagai  pendukung terwujudnya ketahanan dan kedaulatan nasional, kedua menjadi modal pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, mandiri dan sejahtera dan ketiga sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan gizi nasional.

Sejalan dengan hal tersebut, KKP akan berupaya untuk terus mendorong peningkatan produksi, pengembangan pengolahan produk perikanan, penyediaan sarana pemasaran yang representatif, mengembangkan sistem logistik dan distribusi ikan yang mampu mendistribusikan ikan dari daerah produsen hingga konsumen.

Selain itu juga mengembangkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) melalui  peningkatan  permintaan ikan, penyebarluasan  informasi tentang kandungan gizi dan manfaat makan ikan, merubah  budaya dan persepsi yang salah tentang ikan di masyarakat (seperti makan ikan menyebabkan anak cacingan, air susu ibu berbau amis dan korengan).

HARKANNAS harus menjadi sarana bagi semua pemangku kepentingan di sektor kelautan dan perikanan untuk meluruskan niat, menguatkan tekad, merapatkan barisan dan menguatkan komitmen untuk melaksanakan pembangunan kelautan dan perikanan secara baik dan lestari untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa dan negara.

(Biro Kerjasama dan Humas KKP dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo)

Harga Kebutuhan Sehari-hari Di Beberapa Pasar Tradisional

Harga Kebutuhan Sehari-hari Di Beberapa Pasar Tradisional

Harga Kebutuhan Sehari-hari Di Beberapa Pasar Tradisional

Klojen, MC – Dinas Perindustrian dan Perdangangan (Disperindag) merilis harga bahan kebutuhan pokok dan barang penting lainnya dari lima pasar di Kota Malang, Kamis (17/11).

Harga Kebutuhan Pokok di Lima Pasar Kota Malang
Harga Kebutuhan Pokok di Lima Pasar Kota Malang

Menurut Dra Yenny Mariati, MSi, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag menyampaikan bahwa harga bahan kebutuhan pokok dan barang penting lainnya mengalami kenaikan harga seperti Wortel Rp 7.200,- menjadi Rp 7.500; Buncis semula Rp 10.800,- menjadi Rp 11.000,-

Selain Kenaikan harga juga ada penurunan harga kebutuhan-kebutuhan pokok dan barang penting lainnya, seperti Kentang semula Rp 13.200,- menjadi Rp 12.600,-; Cabe Merah Keriting semula Rp 55.400 menjadi Rp 54.800,-; Cabe Merah Besar semula Rp 55.700,- menjadi Rp 55.200,-; dan Cabe Rawit semula Rp 52.400,- menjadi Rp 51.800,-

“Harga-harga tersebut tidak bisa menjadi acuan, karena harga dapat berubah sewaktu-waktu, mengikuti harga yang fluktuatif. Harga bisa sama atau tetap, turun dan bahkan naik,” pungkas Yenny. (say/may)

FRUIT INDONESIA 2016: Kekayaan Buah Tropis Nusantara dari Indonesia untuk Dunia

FRUIT INDONESIA 2016: Kekayaan Buah Tropis Nusantara dari Indonesia untuk Dunia

FRUIT INDONESIA 2016: Kekayaan Buah Tropis Nusantara dari Indonesia untuk Dunia

Jakarta, MC – Indonesia adalah negara besar dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia potensial untuk dapat membangun industri buah nusantara. Dalam konteks membangun industri buah nusantara, sejak 17 Mei 2013 telah dicanangkan Revolusi Oranye oleh Menteri BUMN Republik Indonesia. Revolusi Oranye adalah gerakan nasional untuk mengubah secara revolusioner, pengembangan, kebijakan, dan pasar buah nusantara, melalui dukungan dan fasilitasi pengembangan produksi buah nusantara berbasis kawasan perkebunan, kampanye konsumsi buah nusantara, peningkatan ekspor buah tropis serta penurunan ketergantungan terhadap buah impor.

Jumlah Produksi Buah Indonesia
Jumlah Produksi Buah Indonesia

Visi Revolusi Oranye adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi buah nasional secara mandiri, tidak bergantung pada impor dan untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir terbesar buah-buahan tropis di Asia Tenggara pada tahun 2025 dan dunia pada tahun 2045. Misi dari Revolusi Oranye adalah untuk secara konsisten dan terus menerus memproduksi dan menyediakan produk buah nusantara yang berkualitas tinggi, memiliki nilai tambah dan kompetitif untuk pasar domestik dan internasional.

Untuk mengeksplorasi kekayaan buah nusantara dan mempromosikan potensi ekspor mancanegara sebagai bagian Gerakan Revolusi Oranye, Kementerian Pertanian dan Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar FRUIT INDONESIA 2016 bertema “Mengembangkan Kapasitas dan Kemampuan Nasional untuk Meningkatkan Ekspor Buah Nusantara, secara Revolusioner” diselenggarakan pada 17 sampai dengan 20 Nopember 2016 di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat.

Rangkaian kegiatan FRUIT INDONESIA 2016 diawali dengan pembukaan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 17 Nopember 2016. Presiden RI beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini M. Soemarmo, Menteri Pariwisata Arief Yahya dijadwalkan akan hadir pada pembukaan FRUIT INDONESIA 2016.

Dalam pergelaran festival buah nusantara terbesar ini, pengunjung akan mendapatkan pengalaman dan pengalaman baru bernuansa Pesta Buah. Beragam buah khas Indonesia dan buah eksotis akan disuguhkan secara gratis di berbagai booth. Pengunjung dapat mengeksplorasi 25 hingga 35 jenis buah khas Indonesia pada festival ini. Buah-buahan nusantara yang ditampilkan adalah Alpukat, Mangga, Nanas, Rambutan, Durian, Pepaya, Manggis, Belimbing, Pisang, Salak, Lengkeng, Jambu, Sawo, Kedondong, Markisa, Nangka, Pisang Ambon Lumut, Jeruk Keprok, Srikaya, Jambu Biji, Jeruk Besar, Semangka, Duku, Mangga Gedong, Jeruk Nipis, Buah Naga, Melon, Mangga Podang, Pisang Tanduk, Jambu Biji Kristal, Bengkoang, Jambu Air Hijau, Sirsak dan Semangka Kuning.

Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati beragam buah eksotis Indonesia yang saat ini sulit ditemukan. Buah-buahan khas Indonesia tersebut yaitu Kecapi, Sawo Kecik, Buni, Jambu Bol, Sawo Duren, Lobi-Lobi, Jamblang, Binjai, Cermai, Gandaria, Jambu Mawar, Bisbul, Delima, Blewah, Jeruk Purut, Markisa, Salak Merah, Cempedak, Terung Belanda, Durian Lay, Markisa Ungu, Matoa, Kesemek, Kepel, Pisang Merah, Carica, Sukun, Rukem, Langsat, Manggis Merah, Namnam, Alkesah, Mengkudu dan Durian Merah.

Selain menikmati beragam buah nusantara, FRUIT INDONESIA 2016 juga memberikan berbagai peluang bisnis bagi para pengunjung. Berbagai program bertaraf nasional dan internasional akan digelar dalam festival ini, yaitu Pameran dan Bursa, Bussiness Matchmaking, Export Business Coaching, Aneka Lomba (kontes buah unggul nusantara, merangkai buah dan bunga, mengukir buah nusantara, dekorasi ruang, fotografi, lomba menggambar dan lomba fashion show untuk siswa SD), serta Karnaval. Pada Pameran dan Bursa ditampilkan berbagai benih dan bibit buah, pupuk, pestisida dan hormon, buah olahan, industri kesehatan berbahan baku buah, industri pariwisata berbasis kebun buah nusantara meliputi peralatan pertanian, mesin pertanian, media pertanian, outlet buah dan lembaga keuangan.

Kementerian Pertanian menampilkan RUMAH HORTIKULTURA yang men-display dan mengenalkan aneka buah, sayuran, tanaman obat, dan tanaman hias pada tiga jenis kategori yaitu komoditas produk ekspor, komoditas substitusi impor dan komoditas untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Selain itu, Kementerian Pertanian akan berperan aktif dalam kegiatan Fruit Forum yang merupakan rangkaian kegiatan Business Matchmaking dengan berbagi informasi teknologi terkini dalam Budidaya Buah-buahan, Pasca Panen Buah-buahan, Pengolahan Buah-buahan, serta Penyimpanan dan Pengiriman Buah-buahan.

Kegiatan ini akan melibatkan 19 Propinsi dan 82 Kabupaten/Kota dan dikunjungi 15.000 orang pengunjung baik nasional dan internasional yang terdiri dari pelaku bisnis dari negara-negara ASEAN (sembilan negara), Asia (China, Jepang, Taiwan, Korea Selatan), Timur Tengah (UAE, Saudi Arabia, Qatar, Kuwait, Yordania), Australia, Selandia Baru, Eropa dan Amerika. Untuk menambah semarak festival buah ini, 10.000 peserta karnaval dan 500 eksibitor turut terlibat.

FRUIT INDONESIA 2016 merupakan festival ke-4 yang digelar sejak 2013. Dulu dikenal dengan nama Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN). Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, gelaran tahun ini fokus untuk memperkenalkan buah-buahan nusantara. Pembangunan industri buah nusantara diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan menjadikan buah nusantara sebagai tuan rumah juga pangsa ekspor ke mancanegara.

Salam Digdaya Buah Nusantara!

(Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo)