Arema Ikut Apel Pagi di Balai Kota Malang

Arema Ikut Apel Pagi di Balai Kota Malang

CpiwYiwUMAE-hyn

Para pemain Arema Cronus mengikuti acara apel yang dipimpin Wali Kota Malang, M Anton, di halaman Balai Kota Malang, Kamis (11/9/2016) papi. Apel yang dilangsungkan Pemkot Malang khusus untuk memperingati hari ulang tahun Arema itu diikuti para staf pemkot Malang.

Para pemain Arema Cronus yang hadir di Balai Kota Malang dipimpin langsung oleh General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo dan pelatih Milomir Seslija. Mereka mengikuti jalannya apel HUT Arema itu dengan berbaris di selasar pintu masuk Balai Kota.

Tampak para pemain yang ikut hadir seperti Cristian Gonzales, Raphael Maitimo, Ahmad Bustomi, Hendro Siswanto, Ferry Aman Saragih, Beny Wahyudi, dan juga Dendi Santoso yang mulai pulih dari cedera. Para pemain asing Arema Cronus; Srdan Lopicic dan Goran Gancev juga hadir mengikuti rangkaian acara di Balai KotaMalang itu.

“Ini pertama kali saya ikut acara seperti ini, pertama kali juga masuk ke gedung Bali Kota ini. Ini kegiatan yang bagus. Memang sebaiknya perlu ada kegiatan seperti ini tiap tahun untuk merayakan ulang tahun klub,” ujar Goran Gancev.

Setelah mengikuti apel, para pemain, pelatih dan pengurus Arema Cronus mengikuti rangkaian acara seremoni di dalam ruang aula Balai Kota. Dalam acara seremoni ini Walikota Malang,M Anton, memotong tumpeng dan menyerahkan pada Ruddy Widodo dan perwakilan pemain, Ahmad Bustomi. Rombongan tim selanjutnya diterima M Anton di ruang kerjanya secara khusus.

Balai Kota Malang ‘Ricuh’, Pasukan Arema Jadi Mangsa untuk Diajak Foto Narsis
Cristian Gonzales jadi rebutan untuk diajak foto narsis di Balai Kota Malang, Kamis (11/8/2016).

 Kehadiran para pemain Arema Cronus di acara apel pagi di Balai Kota Malang menjadi momen spesial bagi para pegawai Pemkot.

Para staf yang berdinas dan mengikuti apel untuk peringatan hari ulang tahun (HUT) Arema itu memanfaatkan kesempatan untuk berfoto bersama para pemain bintang itu.

Suasana berebut kesempatan wefie (foto pose narsis lebih dari satu orang) pun pecah ketika apel berakhir. Para pemain Arema yang mengikuti apel di depan pintu masuk gedung Balai Kota langsung diserbu para pegawai Pemkot.

Puluhan pegawai termasuk anggota Satpol PP memburu pemain-pemain idolanya untuk diajak foto bersama. Alhasil suasana di dalam gedung Balai Kota menjadi ‘ricuh’.

Para pemain asing banyak menjadi sasaran wefie. Gustavo Giron, Srdan Lopicic langsung dikerumuni saat menuju ke lantai dua. Sama halnya dengan pemain naturalisasi, Raphael Maitimo dan Cristian Gonzales, juga jadi rebutan mereka yang ingin foto bersama.

Para pemain lokal seperti Ahmad Bustomi dan Hendro Siswanto, serta pelatih Milomir Seslija juga terlihat sibuk melayani foto bersama sembari berjalan menuju tempat acara pemotongan tumpeng.

Milo, sapaan akrab Milomir Seslija, menilai acara perayaan ulang tahun bersama pejabat di pemerintahan merupakan acara yang bagus bagi Arema dan masyarakat.

“Ini bagus bagi kami sebuah tim yang selalu membutuhkan dukungan semua pihak. Kami juga senang hari ini kami bisa berbagi kegembiraan bersama dengan banyak orang sekaligus merayakan ulang tahun Arema,” ujar Milo di sela acara di Bali Kota Malang, Kamis (11/8/2016).

(Dikutip dari : SURYAMALANG.COM)

Lomba Kampung Tematik Pemkot Malang

Lomba Kampung Tematik Pemkot Malang

Lomba Kampung Tematik Pemkot Malang

Apa itu?

Festival Rancang Malang adalah sebuah kegiatan kompetisi perancangan kawasan yang dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat, dibantu tim pendamping (dapat diusulkan mandiri oleh masyarakat dan atau dibantu pengabdian masyarakat perguruan tinggi) untuk mendorong lahirnya kampung tematik khas Kota Malang

Festival Rancang Malang Lomba Kampung Tematik

Siapa yang terlibat?

  • Pemerintah Kota dan Media sebagai penyelenggara
  • Masyarakat di kampung yang ditunjuk oleh 57 Kelurahan sebagai peserta
  • Perguruan Tinggi/ Ikatan Asosiasi Profesi/ Akademisi sebagai tim pendamping kampung (sumbangsih pengabdian masyarakat)

Bagaimana Prosesnya?

  • Sosialisasi dan Publikasi
  • 57 Kelurahan di Kota Malang mengusulkan kampung tematik di wilayahnya
  • Pemerintah Kota Malang mengajukan permohonan pendampingan/pengabdian masyarakat kepada Perguruan Tinggi/Ikatan Profesi
  • Dilakukan distribusi tim pendamping ke kampung
  • Technical Meeting
  • Proses Perancangan bersama masyarakat selama 50-60 hari (masyarakat menuangkan ide, tim pendamping membantu mengarahkan konsep dan menerjemahkan ke dalam produk output)
  • Proses Peninjauan Perancangan oleh juri dan panitia
  • Penyerahan hasil rancangan
  • Penjurian awal
  • Nominasi Terbaik
  • Final 5 Besar dan Penganugerahan

Output?

  • Proposal Perancangan (Bobot 50%)
  • Gambar Rancangan (Bobot 40%)
  • Video (Bobot 10%)

Outcome?

Diharapkan lahir 57 kampung tematik sebagai ikon dan pendorong pertumbuhan kesejahateraan masyarakat Kota Malang

  • Pemerintah Kota Malang : Memperoleh input tentang perancangan kawasan yang dibutuhkan masyarakat yang dapat menjadi pertimbangan dalam penyusunan prioritas pembangunan
  • Masyarakat Di Kawasan Perancangan : Memperoleh kesempatan mengembangkan partisipasi dalam proses perancangan pembangunan dan Mendapatkan peluang implementasi pembangunan usulan prioritas pada tahun mendatang
  • Masyarakat Umum : Mendapatkan pembelajaran dari proses perancangan yang dilakukan dalam event ini
  • Akademisi : Ruang untuk pengabdian pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan Menjadi kontributor mewujudkan kampung-kampung tematik di Kota Malang

Hadiah?

  1. 18 Juta (Untuk Tim Peserta)
  2. 13 Juta (Untuk Tim Peserta)
  3. 10 Juta (Untuk Tim Peserta)

Prinsip

  • Tematik Ikonik
  • Komprehensif : Tidak hanya memandang perancangan sebagai sebuah desain fisik, namun juga memperhatikan non-fisik
  • Komitmen Keterlibatan : Dirancang dengan proses yang melibatkan “penghuni” kawasan
  • Efektif Aplikatif : Menyelesaikan isu prioritas, dengan teknologi dan bujet yang sesuai dengan kapasitas daerah
  • Lestari : Tidak sekedar berdampak instan, namun menerapkan prinsip ekologis yang memihak kelestarian lingkungan dan “penghuninya”

Taman Kota Malang Turut Meriahkan HUT RI

Taman Kota Malang Turut Meriahkan HUT RI

Taman Kota Malang Turut Meriahkan HUT RI

Klojen, MC – Dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT RI ke-71 tahun ini, ada yang terlihat berbeda di Kota Malang. Tak hanya umbul-umbul dan bendera merah putih yang menghiasi setiap sudut kota Malang, tapi nantinya juga akan ada taman kota yang akan disulap menjadi nuansa merah putih.

Petugas dari DKP kota Malang terlihat sibuk menata bunga untuk menyambut peringatan HUT RI
Petugas dari DKP Kota Malang terlihat sibuk menata bunga untuk menyambut peringatan HUT RI ke-71

Sejak tanggal 1 Agustus lalu, pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang mulai menggarap taman dengan mengganti beberapa bunga yang ada di pot dengan warga merah putih. Adapun jenis bunga yang dipilih yaitu bunga kristan dan kastuba warna merah dan putih yang ditaruh diVertical Garden. Dengan demikian, hal ini sekaligus untuk menambah keindahan taman.

Hal itulah yang disampaikan oleh Kepala UPT Kebun Pembibitan Tanaman DKP Kota Malang, Kuncahyani, Rabu (10/8). Menurutnya, dengan memberi nuansa merah putih pada taman kota, setidaknya dapat menimbulkan kesan berbeda guna memeriahkan HUT RI yang ke-71 tahun.

Ditambahkannya, bahwa tidak hanya taman kota yang akan dipercantik, tapi nuansa bunga merah putih juga akan mewarnai tiang telepon dan perempatan lampu merah, khususnya yang ada di tengah kota. “Beberapa tempat yang sudah kita selesaikan yaitu di lampu merah jalan Kahuripan, jalan Arjuno, taman dan tiang telepon di jalan Sriwijaya,” imbuh Yani, panggilan Kuncahyani.

“Dengan nuansa merah putih yang diambil dari bunga ini, juga diharapkan semakin memperindah Kota Malang. Selain itu, keindahan taman kota Malang juga sudah mendapat penghargaan terbaik nasional, sehingga kita harus tetap menjaga predikat itu dan bahkan ditingkatkan lagi kedepannya,” jelasnya.

Salah satu warga Kota Malang, Niar Wahyuni merespons positif apa yang dilakukan DKP ini. Menurutnya, jika taman kota ada nuansa merah putih ketika memeriahkan HUT RI, itu patut diapresiasi. “Bunga adalah tanaman yang indah dan disukai semua orang. Dengan bunga nuansa merah putih di bulan Agustus ini setidaknya bisa menambah semangat nasionalisme kita,” ungkapnya. (say/may)