Upaya Bekraf Naikkan Keberhasilan Pre-Start up Indonesia

Upaya Bekraf Naikkan Keberhasilan Pre-Start up Indonesia

Upaya Bekraf Naikkan Keberhasilan Pre-Start up Indonesia

Jakarta, MC  – Pada tahap awal pembangunan usahanya, biasanya para pre-startup memiliki pengalaman yang terbatas, keterampilan manajerial yang minim, jaringan usaha yang sedikit atau dukungan dan kepercayaan publik yang kurang. Dengan berbagai keterbatasan tadi, tingkat keberhasilan suatu usaha maupun inisiatif menjadi sangat rendah yakni kurang dari 10%.

Ketua Bekraf Triawan Munaf dalam acara bekup for pre start up Indonesia
Ketua Bekraf, Triawan Munaf (batik cokelat) dalam acara Bekraf for Pre-Star up (Bekup) Indonesia

Layaknya menjalankan usaha pada umumnya, bisnis baru tentu membutuhkan produk inovatif dan kecakapan manajerial, begitu pula dengan berbagai inisiatif terhadap start up yang semakin marak diperlukan sebuah program pre-start up yang dapat membantu memaksimalkan proses inisiasi, inovasi, kreasi sampai pada tahap kesiapan implementasi, sehingga dapat menghindarkan para pelaku pre-start up dari periode lembah kematian (valley of death).

Untuk itu Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menghadirkan Bekraf for Pre-Start up (Bekup) sebagai sebuah program penyiapan pre-start up pada sub sektor aplikasi, games, animasi, desain, dan fashion.  Program ini bertujuan untuk menaikkan tingkat keberhasilan pre-start up pada periode awal pembentukannya dan diharapkan menjadi sebuah solusi efektif untuk mengurangi tingkat kegagalanpre-start up yang mencapai angka 90%.

Penyiapan pre-start up dalam program Bekup ini dilakukan melalui pembekalan pengetahuan dan keterampilan teknis dan manajemen dalam membangun usahanya.  Tahapan program Bekup meliputi pembangunan talenta (talent development), penyiapan pendiri (founder preparation), dan pra-inkubasi (pre incubation).

Pada tahap awal, Bekraf menggelar Traning of Trainers (TOT) bagi calon mentor program Bekup dari 14 daerah di Indonesia.  Melalui TOT ini, para mentor dipersiapkan untuk dapat membina dan membimbing para pre-start up di daerahnya.

Bersamaan dengan acara peluncuran program Bekup pada tanggal 3 Juni 2016, Bekraf bekerja sama dengan PT. Telkom Indonesia dan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) menggelar workshop Manajemen Bisnis. Dasar materi workshop ini berguna untuk meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan perusahaan yang berkesinambungan.

Workshop dilakukan secara serentak dimulai di sepuluh Digital Innovation Lounge (DILO) di seluruh Indonesia (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, dan Makassar)  selama bulan Juni 2016 dengan total sebanyak delapan kali pertemuan.

Tahapan berikutnya adalah penyiapan pendiri, dilanjutkan dengan pre inkubasi yang akan diadakan hingga akhir tahun 2016. Target program ini adalah mencetak 100 tim yang terdiri dari 1.200 talenta yang siap untuk menjadi start up.

Tentang Badan Ekonomi Kreatif
Badan Ekonomi Kreatif  (Bekraf) adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang bertanggungjawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf.

Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio. (say/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/06/upaya-bekraf-naikkan-keberhasilan-pre-start-up-indonesia/#ixzz4AsoERsdz

Pasar Ramadan, Hidupkan Ekonomi Rakyat

Pasar Ramadan, Hidupkan Ekonomi Rakyat

Pasar Ramadan, Hidupkan Ekonomi Rakyat

Lowokwaru,MC – Saat Ramadan menjadi momentum bagi para pedagang dan warga yang kreatif untuk menggelar dagangan di Pasar Ramadan. Kegiatan ini cukup menghidupkan ekonomi rakyat khususnya masyarakat Kota Malang selama bulan puasa.

Wali Kota Malang meninjau pasar Ramadan
Wali Kota Malang meninjau Pasar Ramadan, Senin (6/6)

Di sela-sela menghadiri Festival Seni Religi di Taman Krida Budaya Jatim, Wali Kota Malang melihat langsung hari pertama berjalannya Pasar Ramadan di Jl Soekarno Hatta, Senin (6/6). Selain di situ, Pasar Ramadan juga terlihat di berbagai ruas Kota Malang. Seperti yang dapat kita temui di Jl Sulfat, Velodrome, maupun Pasar Sawojajar.

Moch Anton mengungkapkan, adanya Pasar Ramadan sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Sebab, ada hubungan timbal balik yang positif di sini, yakni pedagang bisa meraih pendapatan dan masyarakat bisa berbelanja makanan menjelang buka puasa.

“Kami berharap adanya Pasar Ramadan tidak hanya untuk pembeli, tetapi juga untuk penjual agar bisa bersama-sama merasakan nikmat rezeki,” tegas Wali Kota Malang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si., mengatakan kegiatan Pasar Ramadan di Jl Soekarno Hatta akan berlangsung selama Ramadan. Sementara itu, untuk Festival Seni Religi akan berjalan mulai tanggal 7 – 11 Juni 2016.

“Banyak kegiatan digelar dalam Festival Seni Religi diantaranya lomba tartil Al Quran anak, cerdas cermat remaja dan seni Al Banjari,” ujar Kadisbudpar.

Adanya festival ini diharapkan bisa menjadi wadah apresiasi masyarakat Kota Malang dalam berkesenian islami. Kegiatan ini juga menjadi pembuka bagi Kampung Ramadan yang ada di lima titik di Kota Malang. (cah/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/06/pasar-ramadan-hidupkan-ekonomi-rakyat/#ixzz4AsnnVYly

Kota Malang Menuju Kota Wisata Halal

Kota Malang Menuju Kota Wisata Halal

Kota Malang Menuju Kota Wisata Halal

Klojen, MC – Kota Malang akan mendapatkan predikat baru dari Kementerian Pariwisata RI di tahun 2016 ini sebagai Kota Wisata Halal. Predikat tersebut merupakan wujud pengakuan bagi eksistensi dunia kuliner yang ada di Kota Malang.

Abah Anton saat memimpin apel
Abah Anton saat memimpin apel di Balai Kota Malang

“Kami akan terus berupaya agar predikat Kota Wisata Halal dapat diterima masyarakat Kota Malang karena kota ini memang pantas menerima predikat tersebut sebagai bentuk perwujudan dari visi kita yaitu Kota Malang yang Bermartabat,” ujar H. Moch Anton, Selasa (7/6).

Abah Anton, sapaan akrab Wali Kota Malang itu, berharap jika Kota Malang nantinya diberi predikat sebagai Kota Wisata Halal, maka potensi ekonomi kreatif di bidang kuliner pasti akan meningkat. “Sehingga akan muncul pengusaha kuliner baru di Kota Malang untuk mendukung industri kreatif di kota kita,” tambahnya.

“Predikat itu, akan semakin menguatkan posisi Kota Malang. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami, semoga mendapat dukungan dari semua pihak,” imbuh politisi PKB itu.

Lebih jauh, Abah Anton menghimbau agar semua jajarannya segera merapatkan barisan guna menyambut penganugerahan itu. “Tak hanya masyarakat, kalangan Pemkot Malang harus melakukan berbagai pembenahan di semua aspek,” pungkasnya. (say/may)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/06/kota-malang-menuju-kota-wisata-halal/#ixzz4Asn8d5jp

Jelang Idul Fitri, BI Malang Antisipasi Upal

Jelang Idul Fitri, BI Malang Antisipasi Upal

Jelang Idul Fitri, BI Malang Antisipasi Upal

Klojen, MC – Saat bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri banyak masyarakat yang memburu uang baru untuk persiapan memberi uang saku (angpau) kepada sanak keluarga terutama anak-anak kecil saat lebaran tiba. Ini merupakan sebuah tradisi turun temurun yang sudah jamak. Hal ini berlaku juga di masyarakat Kota Malang.

Deputi Kepala Perwakilan Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Internal Bank Indonesia Malang, Rini Mustikaningsih
Deputi Kepala Perwakilan Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Internal Bank Indonesia Malang, Rini Mustikaningsih, Senin (6/6)

Terkait hal itu, rawan dan memicu peredaran uang palsu (upal) di masyarakat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, dihimbau agar warga masyarakat jangan sembarangan menukar uang baru di tempat-tempat umum.

Setidaknya hal itulah yang disampaikan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Internal Bank Indonesia Malang, Rini Mustikaningsih, Senin (6/6). Menurutnya, pihak perbankan, khususnya Bank Indonesia Perwakilan Malang pasti akan menjadwalkan penukaran uang baru ini.

Ketika ditanya mengenai peredaran uang palsu, Rini mengaku jika uang palsu setiap hari ada dan laporan dari perbankan, masyarakat maupun pihak kepolisian sering diterima. “Sampai Mei 2016, ada 3.360 lembar uang palsu yang diterima Bank Indonesia Perwakilan Malang,” terangnya.

“Tahun 2015 lalu hingga bulan Mei sebanyak dua ribu lembar dan hingga akhir tahun sebanyak 6.435 lembar. Dari jumlah itu, terdiri dari berbagai uang pecahan. Semoga hingga tahun ini, jumlahnya lebih kecil dari tahun lalu,” urai Rini.

Perempuan berjilbab itu menjelaskan, jika pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menekan peredaran uang palsu ini di masyarakat. “Kami selalu mengadakan sosialisasi pengenalan uang asli dengan metode 3 D yaitu Diraba, Dilihat, dan Diterawang. Kita sosialisasi ke masyarakat dan lembaga pendidikan secara rutin,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Rini, pencetakan uang yang optimal agar tidak mudah ditiru, yaitu dengan membuat pengamanan semaksimal mungkin. “Kita juga berkoordinasi dengan kepolisan dan pihak terkait lainnya untuk mendeteksi peredaran uang palsu ini. Saat Ramadan seperti ini, kami juga membuka kas keliling di beberapa tempat secara rutin,” pungkasnya. (say/may)

Berikut tips metode 3d Pengenalan uang Asli, semoga bermanfaat

gambar1 gambar2 gambar3

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/06/jelang-idul-fitri-bi-malang-antisipasi-upal/#ixzz4AsmWG8cZ