Di Jakarta Ada Ahok, di Malang Ada Abah Anton

Di Jakarta Ada Ahok, di Malang Ada Abah Anton

Di Jakarta Ada Ahok, di Malang Ada Abah Anton

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok adalah pemimpin daerah yang kini sedang naik daun. Tak cuma lantaran dia adalah seorang warga minoritas keturunan Tionghoa, sifatnya yang ceplas ceplos kadang membuat kuping panas. Namun dia dianggap sukses memimpin Jakarta.

Walikota Malang Abah Anton. ©2016 Merdeka.com
Wali Kota Malang Abah Anton. ©2016 Merdeka.com

Tak cuma di Jakarta saja, di Kota Malang, Jawa Timur, ternyata dipimpin oleh pria yang juga keturunan Tionghoa, yaitu Abah Anton atau Goei Hing An. Meski minoritas sebagai keturunan Tionghoa, namun pria yang memiliki nama lengkap Ir. H. Mochamad Anton ini terpilih sebagai Wali Kota Malang periode 2013-2018 dan resmi menjabat sejak 13 September 2013.

Selain menjadi wali kota pertama di Kota Malang yang berasal dari etnis Tionghoa, Abah Anton juga menjadi pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Malang. Pasangan Anton-Sutiaji ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Umum Wali Kota Malang 2013 oleh KPU Kota Malang.

Dipimpin Abah Anton, Kota Malang memenangkan Piala Adipura Kencana dari Presiden RI, sebuah penghargaan paling bergengsi untuk kebersihan dan inovasi kota. Berbagai inovasi yang dilakukan untuk mengembangkan Kota Malang menjadi kota yang layak untuk mendapatkan Piala Adipura Kencana, diantaranya dengan membuat program GEMAR (Gerakan Menabung Air). Gerakan ini meliputi penanganan banjir dengan membuat biopori, sumur injeksi, yang bekerjasama dengan Universitas Brawijaya. Sehingga, saat musim kemarau tiba, debit air cukup untuk warga Kota Malang.

Abah Anton berhasil memugar berbagai taman kota tanpa biaya APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), di antaranya revitalisasi Hutan Malabar dengan bantuan dana CSR (Corporate Social Responsibility_red) dari PT Otsuka, Jepang. “Pejabat mereka dari Jepang langsung terlibat dan akan meresmikannya 4 April 2016. PT Otsuka yang memproduksi berbagai macam obat-obatan, nutrisi, cairan infus, dan berbagai peralatan medis mempunyai pabrik seluas empat hektar di Lawang, Malang,” kata Abah Anton kepada merdeka.com, Kamis (3/3).

Beberapa dana CSR juga diperoleh dari berbagai perusahaan, seperti dana CSR PT Bentoel untuk Taman Cerdas Trunojoyo sebesar Rp 2 miliar, Taman Kunang-Kunang sebesar Rp 1,5 miliar di Jl. Jakarta, Taman Slamet sebesar Rp 2 miliar. “PT Bentoel yang sekarang merupakan bagian dari British American Tobacco adalah pabrik rokok nasional yang lahir dari Kota Malang,” imbuh Abah Anton.

Selain itu, Kota Malang juga mendapatkan dana CSR dari Nikko Steel berupa bis wisata (bis dua tingkat), membangun Taman Merjosari, dan banyak playground di Alun-alun Merdeka Kota Malang. “Selain itu, kita dapat dana CSR dari BRI untuk membangun alun-alun sebesar Rp 5,9 miliar yang terletak di depan Masjid Agung Malang,” ujarnya.

Di bawah kepemimpinannya, Kota Malang terpilih menjadi urutan ketiga kota layak huni atau Most Livable City Index 2014.

Hal lain yang membuat Kota Malang mendapatkan Piala Adipura Kencana adalah program BSM atau Bank Sampah Malang. Sampah dipilah dan ditampung di sekolah-sekolah atau RT/RW setempat, kemudian sampah dipilah-pilah, misalnya sampah basah untuk pupuk organik. “Ada juga sampah kertas, plastik, kaca, kayu ditampung, diambil oleh pemerintah, dijadikan tabungan bisa ditukar dengan uang tunai,” tutupnya. (war)

Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2016/03/di-jakarta-ada-ahok-di-malang-ada-abah-anton/#ixzz42BIJHid4

Pendaftaran Taruna Taruni Akademi Angkatan Udara

Pendaftaran Taruna Taruni Akademi Angkatan Udara

Pendaftaran Taruna Taruni Akademi Angkatan Udara

Malang, MC – Seiring dengan tantangan tugas Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang dirasakan semakin berat di masa mendatang, TNI dan Polri selalu memerlukan bibit-bibit unggul dan handal, khususnya melalui Akademi Angkatan Darat, Akademi Angkatan Udara, Akademi Angkatan Laut serta Akademi Kepolisian.

Ilustrasi
Ilustrasi

Para Taruna dan Taruni adalah calon perwira yang diharapkan sebagai penerus dan pewaris estafet kepemimpinan di TNI dan Polri untuk dapat menjaga ketahanan dan keamanan serta kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang kita cintai dan banggakan ini.

Berkaitan dengan hal tersebut, Akademi Angkatan Udara membuka kesempatan kepada para pemuda dan pemudi Indonesia untuk menjadi Taruna/Taruni Akademi Angkatan Udara melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh. “Pendaftaran dibuka mulai tanggal 1 Maret sampai 31 April 2016. Untuk wilayah Malang meliputi daerah Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Blitar, Jombang, Kediri, dan Banyuwangi,” ujar Kasi Binperman Mayor Adm. Sugianto, Kamis (3/3).

Bagi yang ingin mendaftar, lanjutnya, persyaratan yang harus di penuhi adalah lulusan SMA/MA tahun 2010 dengan nilai minimal 6,5 dan diperbolehkan hanya satu mata pelajaran (MP) nilai di bawah 6 (enam) dengan batas bawah 5,4 di dalam kolom UN (Ujian Nasional). Lulusan tahun 2011 nilai akhir rata-rata IPA minimal 7 (tujuh) tidak ada nilai MP di bawah 6 (enam) di dalam kolom nilai akhir.

Lulusan SMA tahun 2012, nilai akhir IPA minimal 7,25 tidak ada nilai MP di bawah 6 (enam). Lulusan SMA IPA tahun 2013 nilai akhir rata-rata IPA minimal 6,87. Lulusan SMA/MA tahun 2014 nilai akhir IPA minimal 6,25.

Lulusan SMA/MA tahun 2015, nilai UN IPA minimal 60.00 dan tidak ada nilai MP di bawah 40.00 di dalam kolom nilai UN. Dan untuk lulusan tahun 2016 akan diberitahukan lebih lanjut.

Persyaratan lainnya adalah WNI (Warga Negara Indonesia), beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, usia pada saat pembukaan pendidikan adalah 1 Agustus 2014 serendah-rendahnya 17 tahun 9 bulan dan tidak lebih dari 22 tahun. Tidak memiliki catatan kriminal dan harus mempunyai surat keterangan kepolisian (SKCKP). Sehat jasmani dan rohani, Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama dalam masa pendidikan.

Selain itu, calon pendaftar harus mempunyai tinggi badan minimal 165 cm bagi pria dan 157 cm bagi wanita, serta memiliki berat badan yang seimbang. Bersedia melaksanakan ikatan dinas pertama selama 10 tahun, terhitung mulai saat dilantik menjadi Perwira PK TNI AU dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. Bagi yang belum berusia 21 tahun harus ada persetujuan dari orang tua atau wali.

Dalam penerimaan calon Taruna/Taruni ini, panitia tidak memungut biaya apapun, dan bagi orang tua/wali bersedia menandatangani surat pernyataan tidak melakukan penyuapan kepada pihak manapun (bermaterai). Untuk pendaftaran dengan menggunakan sistem online di http://au.rekrutmentni.net.

Calon datang sendiri melaksanakan daftar ulang sesuai rayon dengan membawa dokumen asli dan menyerahkan berkas fotokopi masing-masing dua lembar untuk keperluan validasi pendaftaran berupa  fotokopi akta kelahiran, ijazah terakhir, bagi yang belum lulus sekolah agar melampirkan surat keterangan dari kepala sekolah yang menerangkan bahwa pelamar masih duduk di kelas III SMA/MA.

Kemudian fotokopi KTP calon pendaftar dan KTP orang tua, pas foto ukuran 4×6 sebanyak dua lembar dan jangan lupa membawa print out pendaftaran secara online. Jika tidak bisa dapat langsung datang ke tempat pendaftaran Binpers Lanud Abd. Saleh dengan nomor telepon 0341-401102. (say/yon)